Karaoke Plus-plus di Singapura Jadi Klaster Covid-19, Pria Ini Dilema Karena Berbohong pada Istrinya
Kompas dunia | 17 Juli 2021, 11:33 WIBSINGAPURA, KOMPAS.TV - Sejumlah karaoke plus-plus di Singapura yang menjadi klaster Covid-19 membuahkan dilema bagi seorang pria.
Usut punya usut, pria yang merupakan pelanggan dari salah satu karaoke plus-plus yang menjadi klaster Covid-19 itu, ternyata selalu membohongi istrinya.
Ia selama ini mengaku lembur kepada istrinya, meski kenyataannya pergi ke karaoke tersebut.
Dilaporkan Lianhe Wanbao dikutip dari World of Buzz, pria tersebut mengungkapkan di Reddit bahwa ia mendapatkan pesan dari Menteri Kesehatan Singapura.
Baca Juga: 212 Orang Tewas Saat Kerusuhan Afrika Selatan, Presiden Yakin Telah Direncanakan
Mereka memintanya untuk memonitor kesehatan dan meminimalisir interaksi sosial karena menjadi salah satu pelanggan karaoke plus-plus tersebut.
Mereka juga memintanya untuk melakukan tes.
Tapi hal itu malah membuatnya menjadi dilema dan gundah.
“Bagaimana saya harus memberitahunya. Saya selalu bilang kepadanya tengah lembur di kantor,” tulisnya.
Para warganet di Reddit pun mengatakan kepada pria itu untuk lebih baik jujur ketimbang membohongi istrinya.
Selain itu, juga ada yang menyarankan kepadanya untuk mengakhiri pernikahannya.
Sebagaimana diketahui, klaster karaoke plus-plus di Singapura berandil terhadap 56 kasus di Negeri Singa itu yang tercatat hingga Rabu (14/7/2021) kemarin.
Baca Juga: Video Polisi India Suapi Kue ke Pelaku Kriminal Tersebar, Berujung Penyelidikan
Seperti dilansir dari BBC, di tempat tersebut diperkirakan membuat 41 kasus, yang kebanyakan akibat dari interaksi antara hostes dan tamunya.
Klaster ini muncul tak lama setelah Singapura melonggarkan pelarangan berkumpul karena Covid-19.
Sebanyak 54 kasus kini telah ditelusuri kembali ke setidaknya tiga tempat karaoke, dan menjadikannya klaster aktif terbesar di Singapura.
Kini ketiga tempat karaoke tersebut telah ditutup untuk sementara waktu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : World of Buzz/BBC