204 Nakes Terinfeksi Covid-19, Malaysia Tutup Pusat Vaksinasi di Selangor
Kompas dunia | 14 Juli 2021, 18:28 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV – Malaysia menutup pusat vaksinasi massalnya pada Selasa (13/7/2021) setelah lebih dari 200 tenaga medis dan relawan yang bekerja di sana dinyatakan positif Covid-19.
Penutupan pusat vaksinasi itu terjadi seiring Malaysia mencatat rekor penularan tertinggi sebanyak 11.079 kasus.
Menteri Sains Malaysia, Khairy Jamaluddin, menegaskan tindakan cepat pemerintah itu berguna untuk menahan virus dalam klaster di Pusat Konvensi Ideal di negara bagian Selangor tengah itu.
Khairy yang menjabat sebagai kepala program imunisasi nasional, telah memerintahkan pengujian bagi seluruh 453 pekerja medis di pusat vaksinasi itu, menyusul 2 relawan terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: Kisah Haji Momo, Bantu Isi Ulang Tabung Oksigen di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Menurut Khairy, sebanyak 204 tenaga kesehatan (nakes) yang terbukti positif memiliki viral load yang rendah, atau jumlah virus dalam tubuh dalam jumlah kecil.
“Ini karena 88 persen, atau 400 nakes sudah divaksinasi,” ujar Khairy seperti dilansir dari Associated Press.
Pusat vaksinasi di Selangor itu ditutup untuk dilakukan sanitasi secara mendalam. Seluruh nakes dan pekerja diisolasi.
Pusat vaksinasi itu akan kembali dibuka pada Rabu (14/7/2021) dengan tim nakes yang baru.
Baca Juga: Malaysia Perketat Pembatasan di Selangor dan Kuala Lumpur Akibat Kasus Corona Meningkat
Khairy menyerukan agar warga yang menjalani vaksinasi di sana sejak Jumat (9/7/2021), agar melakukan isolasi mandiri (isoman) selama 10 hari dan segera melakukan tes uji jika mengalami gejala Covid-19.
Lebih lanjut, Khairy menolak menyebut berapa banyak warga yang telah berkunjung ke pusat vaksinasi sejak Jumat. Kapasitas pusat vaksinasi itu sendiri mampu memberikan hingga 6.000 dosis vaksin dalam sehari.
“Ini kali pertama kita harus menutup sebuah pusat vaksinasi karena banyaknya kasus positif. Tapi, kita sudah bergerak cepat," ujar dia.
"Dengan menutupnya pada hari ini dan mengambil langkah-langkah perbaikan, kami harap gangguan yang ada hanya sehari dan bahwa ini tak akan menghalangi proses vaksinasi."
Kunjungan ke pusat vaksinasi itu, kata Khairy, lebih aman dilakukan mulai Rabu (14/7/2021).
Baca Juga: Diperiksa Polisi karena Pesta Durian saat Lockdown, Wakil Ketua DPR Malaysia Minta Maaf
Protokol kesehatan di pusat-pusat vaksinasi yang lain juga akan diperketat, kata Khairy. Namun, ia tidak memerintahkan pengujian terhadap para nakes.
Selangor, negara bagian terkaya yang berbatasan dengan Kuala Lumpur, menjadi yang paling parah terdampak pandemi.
Pada Selasa (13/7/2021), hampir setengah dari seluruh kasus harian baru, ada di Selangor. Ini antara lain disebabkan oleh peningkatan tes pengujian Covid-19 di tengah lockdown yang ketat.
Pemerintah Malaysia terus berjuang untuk mengatasi pandemi, yang terus memburuk kendati lockdown telah diberlakukan sejak 1 Juni lalu.
Sejak itu, total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi telah meningkat 50 persen menjadi 855.949 kasus, sementara angka kematian naik lebih dari dua kali lipat menjadi lebih dari 6.200 jiwa.
Banyak rumah sakit, terutama di Selangor, kewalahan. Sejumlah pasien dilaporkan terpaksa dirawat di lantai karena kurangnya tempat tidur, dan jenazah menumpuk di kamar mayat.
Vaksinasi pun terus dipercepat, dan kini 11 persen dari populasi Malaysia telah divaksin secara lengkap. Setidaknya seperempat dari 32 juta rakyat Malaysia telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Mengutip kantor berita Bernama, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menyatakan, angka vaksinasi harian pada Senin (12/7/2021) telah melampaui 420.000 dosis. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa percepatan vaksinasi akan membantu meredam wabah Covid-19.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV/Associated Press