> >

Wabah Lumpy Skin Disease Kian Merebak, Laos Perpanjang Larangan Impor Hewan Ternak Sapi

Kompas dunia | 13 Juli 2021, 18:42 WIB
Gejala Lumpy Skin Disease berupa benjolan kecil atau besar pada kulit, batang tubuh, leher belakang, hidung, mulut, alat kelamin dan ambing disertai demam hingga 41 derajat Celcius (Sumber: New India Express)

VIENTIANE, KOMPAS.TV -- Pemerintah Laos memperpanjang larangan impor hewan ternak beserta produk daging sapi lainnya akibat wabah Lumpy Skin Disease yang terus merebak di beberapa wilayah di negara tersebut.

Seperti dilaporkan harian lokal Vientiane Times pada Selasa (13/07/2021), sejumlah langkah telah diumumkan untuk memantau dan mengendalikan penyebaran penyakit itu, serta mengatasi kekurangan pasokan daging sapi dan kerbau agar cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Departemen Peternakan dan Perikanan yang dinaungi Kementerian Pertanian dan Kehutanan Laos mengeluarkan pedoman untuk mengendalikan pengangkutan hewan ternak hingga wabah penyakit itu mereda.

Larangan pengangkutan hewan ternak antarprovinsi telah diterapkan untuk memastikan penyakit itu tidak menyebar ke seluruh wilayah Laos, dengan pos-pos pemeriksaan akan didirikan di jalanan.

Departemen itu menginstruksikan sektor-sektor terkait dan otoritas setempat untuk menginformasikan kepada masyarakat, petani, dan bisnis peternakan tentang cara mencegah penyebaran penyakit itu, termasuk meningkatkan kebersihan dan memastikan lingkungan yang bersih bagi hewan ternak.

Departemen tersebut juga menekankan perlunya koordinasi yang erat antara otoritas pusat dan lokal untuk mencegah keterlambatan dalam merespons wabah penyakit itu.

Baca Juga: Laos Wajibkan Pendatang Gunakan Gelang Pemantau Suhu Tubuh dan Lokasi Penggunanya

Gejala Lumpy Skin Disease berupa benjolan kecil atau besar pada kulit, batang tubuh, leher belakang, hidung, mulut, alat kelamin dan ambing disertai demam hingga 41 derajat Celcius (Sumber: Phnom Penh Post)

Lumpy Skin Disease adalah infeksi virus yang menyerang hewan ternak namun tidak dapat menulari manusia.

Penyakit tersebut ditularkan melalui kontak langsung, seperti mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, berhubungan dekat dengan kawanan ternak, dan melalui kontak dengan hewan yang tertular.

Virus itu juga dapat ditularkan secara tidak langsung melalui serangga pengisap darah dan nyamuk. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU