Peringatan Rusia ke Taliban, Siap Berperang jika Ganggu Tajikistan
Kompas dunia | 10 Juli 2021, 10:53 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengirimkan peringatan ke Taliban jika mereka mengganggu Tajikistan. Rusia menegaskan bahwa pihaknya siap berperang jika milisi Afghansitan itu berani melakukan serangan ke Tajikistan.
Bukti keseriusan Rusia adalah mereka siap mengaktifkan lagi pangkalan militer bekas Uni Sovyet di Tajikistan untuk berperang dengan Taliban.
Tajikistan saat ini memang telah menampung 1.000 tentara pemerintah Afghansitan yang melarikan diri karena terdesak oleh Taliban.
Baca Juga: Rebut Dua Kota Perbatasan Penting, Taliban Kian Berkuasa di Afghanistan
Bekas bagian negara Uni Sovyet tersebut memang berbatasan langsung dengan Afghanistan.
Taliban saat ini kian berkuasa di Afghanistan, setelah Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lainnya memulangkan pasukannya dari negara tersebut.
Selain itu, Tajikistan juga menjadi rumah bagi 6.000 tentara Rusia yang ditugaskan pada Markas Militer Rusia 201, salah satu wilayah militer negara itu yang ada di negara lain.
“Kami akan melakukan segalanya untuk menghindarkan gangguan agresif terhadap sekutu kami,” tutur Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Rabu (7/7/2021) dikutip dari The Moscow Times.
“Termasuk menggunakan markas militer Rusia di perbatasan Tajikistan dengan Afghanistan,” tambahnya.
Tajikistan merupakan anggota aliansi keamanan dari bekas negara Uni Sovyet bentukan Moskow, Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO).
Lavrov yang tengah melakukan kunjungan ke Laos mengatakan, tanggung jawab Rusia dalam CSTO adalah selalu siap mengerahkan kekuatan.
Baca Juga: Joe Biden Ancam Vladimir Putin jika Rusia Tak Hentikan Serangan Siber ke AS
Ia juga mengatakan bahwa perwakilan CSTO telah mendatangi perbatasan Tajikistan-Afghanistan untuk melaporkan situasi kepada kantor pusat.
“Situasi memburuk dengan cepat, termasuk dalam konteks penarikan tergesa-gesa pasukan Amerika dan NATO, yang selama puluhan tahun tinggal negara ini dan terlihat belum mencapai hasil untuk menstabilkan situasi,” tambahnya.
Sebelumnya, AS sempat menuduh Rusia menawarkan hadiah bagi Taliban untuk membunuh tentara mereka di Afghanistan.
Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut. Moskow sendiri kerap menjadi tuan rumah bagi delegasi Taliban pada sejumlah pembicaraan damai untuk Afghanistan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV