Kasus Penularan Covid-19 Melonjak Tajam, Korea Selatan Batal Longgarkan Pembatasan
Kompas dunia | 7 Juli 2021, 16:09 WIBSEOUL, KOMPAS.TV – Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (7/7/2021) mencatat 1.212 kasus baru, lonjakan tajam dalam penularan Covid-19 sejak lonjakan kasus pada musim dingin lalu. Sebagian besar rakyat Korsel, masih belum divaksin.
Para ahli kesehatan menyatakan, pemerintah Korsel mengirim pesan yang salah pada rakyat dengan mendesakkan pelonggaran pembatasan sosial terlalu dini.
Restoran, bar dan toko-toko yang dipadati pengunjung di kawasan Han River, Seoul pada beberapa minggu belakangan telah menggambarkan betapa negara itu telah mengendurkan kewaspadaannya di tengah lambannya program vaksinasi.
Baca Juga: Indonesia – Korea Selatan Sepakati 3 Poin Kerja Sama Kesehatan, Salah Satunya Pengembangan Vaksin
Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan, para pejabat akan mempertimbangkan untuk memperketat pembatasan jika penularan terus meningkat dalam 2-3 hari ke depan. Dalam kesempatan terpisah, Presiden Moon Jae-in memerintahkan untuk mengerahkan polisi,, tentara dan aparatur sipil negara (ASN) untuk membantu pelacakan kontak.
“Ini situasi darurat dan kita perlu menginvestasikan seluruh kemampuan kita untuk menangani Covid-19,” kata Kim seperti dilansir dari Associated Press. Ia juga meminta warga untuk tetap waspada.
Sebelumya, pemerintah berencana menaikkan jumlah perkumpulan pribadi yang diizinkan dari 4 orang menjadi 6 orang dan memperpanjang jam makan di restoran selama 2 jam hingga tengah malam. Selain itu, warga yang sudah divaksin diizinkan tak mengenakan masker mulai bulan ini. Namun, pihak berwenang di Seoul dan sejumlah area terdekat tak melakukan pelonggaran peraturan itu lantaran meningkatnya kasus penularan.
Baca Juga: Krisis Pangan di Korea Utara, Pasokan Makanan Tinggal untuk 2 Bulan dan Harga Kopi Capai Rp1 Juta
Lebih dari 1.000 kasus baru berasal dari kawasan ibu kota yang dihuni 51 juta jiwa, termasuk rekor kasus sebanyak 577 di Seoul. Kasus penularan juga dilaporkan di sejumlah kota besar dan wilayah, dan memicu kekhawatiran bahwa virus dapat terus merebak selama liburan musim panas.
Berkat vaksinasi yang diprioritaskan salah satunya bagi manula, kasus penularan di antara mereka yang berusia 60 tahun ke atas terbilang melambat. Namun, penularan meningkat di kelompok usia lain, termasuk mereka yang berusia 20 – 30an tahun yang tampaknya lebih mungkin keluar bersosialisasi.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV