> >

Rencana Tentara Perempuan Ukraina Kenakan Sepatu Hak Tinggi Saat Parade Militer Banjir Kecaman

Kompas dunia | 4 Juli 2021, 09:44 WIB
Tentara perempuan Ukraina direncanakan menggunakan sepatu hak tinggi saat parade militer Agustus mendatang. (Sumber: Kementerian Pertahanan Ukraina)

KYIV, KOMPAS.TV - Rencana Kementerian Pertahanan Ukraina agar tentara perempuan negara itu mengenakan sepatu hak tinggi saat parade militer banjir kecaman.

Banyak yang marah terhadap rencana tersebut. Bahkan sejumlah anggota parlemen meminta Menteri Pertahanan Ukraina Andriy Taran meminta maaf.

Ukraina akan mengadakan parade militer pada 24 Agustus mendatang untuk menandai 30 tahun kemerdekaan setelah kejatuhan Uni Sovyet.

Secara mengejutkan Kementerian Pertahanan memerintahkan agar tentara perempuan menggunakan sepatu hak tinggi saat pawai, alih-alih bot tentara.

Baca Juga: Insiden Polisi dengan Kelompok Bersenjata Tak Berlisensi di Massachusetts AS, 11 Orang Ditangkap

Menurut mereka, sepatu hak tinggi tersebut merupakan bagian dari regulasi seragam.

Bahkan foto tentara perempuan menggunakan sepatu hak tinggi dengan seragam tentara telah muncul.

Namun hal itu malah menimbulkan amarah dari sejumlah pihak.

Seperti dikutip dari BBC, anggota oposisi Iryna Geraschenko mengatakan, hal itu merupakan seksisme bukannya kesetaraan.

Ia pun mengaku sempat berpikir tentara perempuan menggunakan baju tempur dengan sepatu hak tinggi adalah hoaks.

Geraschenko menegaskan bahwa hal itu adalah seksisme dan berpikir mengapa Kementerian Pertahanan menganggap menggunakan sepatu hak tinggi adalah hal yang penting.

Menurutnya, mendesain baju tempur untuk perempuan itu jauh lebih penting.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Katakan Pasukannya Masih Tetap di Afghanistan Beberapa Hari ke Depan

Sementara itu, veteran tentara perempuan, Maria Berlinska, menegaskan parade militer seharusnya menunjukkan kehebatan militer.

Namun, ia melihat yang satu ini hanya untuk menggairahkan perwira senior di tribun.

Sementara itu, Wakil Ketua Parlemen Olena Kondratyuk menegaskan, lebih dari 13.500 orang berjuang pada konflik antara Ukraina melawan separatis yang di dukung Rusia di timur.

Saat ini, ada 31.000 perempuan yang bertugas di militer Ukraina, termasuk 4.000 orang yang merupakan perwira.

Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU