Meski Virus Varian Delta Menyebar, Bali Masih Tetap Diminati Wisatawan Dunia
Kompas dunia | 29 Juni 2021, 01:20 WIBCALIFORNIA, KOMPAS.TV – Bali dan sejumlah destinasi wisata di negara Asia Pasifik masih tetap sangat diminati para wisatawan dunia.
Sayangnya, minat terpendam itu belum terwujud dalam pemesanan, lantaran virus corona varian baru, Delta, mewabah dan menghambat rencana pembukaan kembali sejumlah destinasi.
Hal itu terungkap dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Adara, perusahaan penyedia data perjalanan dunia.
Laporan Adara, yang melacak volume pencarian selama periode 30 hari dari 24 Mei hingga 22 Juni lalu, menemukan bahwa minat kuat untuk mengunjungi destinasi wisata di negara Asia Pasifik seperti Bali, Hong Kong dan Australia, masih tetap tinggi.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Bali Terpilih Jadi Destinasi Terbaik Dunia 2021 Versi Tripadvisor
Melansir TTG Asia pada Senin (28/6/2021), pasar perjalanan domestik perlahan tapi pasti menuai daya tarik lebih tinggi ketimbang rute internasional di antara negara-negara seperti Indonesia dan Australia.
Ini, ungkap Adara, sudah diperkirakan sebelumnya, yang ditunjukkan dengan meningkatnya minat pencarian destinasi.
Di kawasan ini, Indonesia menuai pilihan tertinggi bagi penelusuran perjalanan domestik.
Para wisatawan yang berbasis di Kanada khususnya, telah menunjukkan minat paling besar untuk bepergian ke negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia ini.
Perjalanan domestik di Indonesia kian meningkat, dan rute internasional di Bali telah menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan permintaan yang kuat. Ini ditandai dengan peningkatan volume penelusuran dan pemesanan masing-masing hingga 18,8% dan 27,4%.
Baca Juga: Perjalanan Wisata di Inggris Raya Kembali Beroperasi dengan Adanya Paspor Vaksin
Kendati begitu, dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah perjalanan internasional dan domestik yang dilakukan oleh wisatawan Indonesia pada tahun 2021 menurun hingga 86% dan 60%.
Para wisatawan, dari Kanada khususnya, telah menunjukkan peningkatan signifikan dengan pangsa pasar perjalanan internasional ke Indonesia hingga 178%.
Sementara itu, Hong Kong masih tetap diminati.
Namun, dibandingkan periode sebelumnya, volume penelusuran dan pemesanan atas Hong Kong mengalami penurunan sebesar 1,9% dan 2,6%. Permintaan pemesanan secara keseluruhan masih 89% lebih rendah dibandingkan pada tahun 2019.
Namun, Hong Kong masih diminati oleh para wisatawan dunia. Adara mencatat peningkatan penelusuran ke Hong Kong yang dilakukan oleh para wisatawan dari Kanada (+52,7%), Prancis (+21%), Inggris (+15,3%), Amerika Serikat (+14,5%), Taiwan (+7,2%) dan India (+6,4%).
Baca Juga: TripAdvisor Rilis Daftar Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2020, Ada dari Indonesia?
Minat bepergian ke Australia juga meningkat, namun pencarian belum terwujud dalam pemesanan.
Peningkatan dalam pencarian, sebagian besar berasal dari Kanada (+43,8%), Afrika Selatan (+19,12%) dan Selandia Baru (+2,8%).
Sementara untuk negara-negara di Asia, Adara mencatat peningkatan signifikan dalam permintaan pencarian ke Australia dari Taiwan (+154,88%), Jepang (+86,1%) dan Malaysia (66,6%).
Dibandingkan pada tahun 2019, volume penelusuran dan pemesanan secara keseluruhan untuk perjalanan ke Australia menurun sebanyak 3,6% dan 5,2%.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV