Presiden Republik Ceko Sebut Orang Transgender Menjijikkan
Kompas dunia | 28 Juni 2021, 02:35 WIBPRAHA, KOMPAS.TV - Dalam sebuah wawancara pada hari Minggu (27/6/2021), Presiden Republik Ceko Miloš Zeman mengkritik orang-orang transgender dan melabeli mereka sebagai sesuatu yang "pada dasarnya menjijikkan."
Zeman kemudian juga mengatakan jika dia lebih muda, dia akan mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk kaum heteroseksual di Praha, yang dia yakini akan dihadiri oleh jutaan orang.
“Saya bisa mengerti gay, lesbian, dan sebagainya. Tapi tahukah Anda siapa yang tidak saya mengerti sama sekali? Transgender,” kata Zeman dikutip dari praguemorning.cz.
“Jika seseorang menjalani operasi ganti kelamin, dia melakukan kejahatan melukai diri sendiri. Setiap operasi adalah risiko. Dan orang-orang transgender ini benar-benar menjijikkan bagi saya,” tambahnya.
Zeman melontarkan komentar tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang perselisihan di Uni Eropa atas undang-undang Hungaria yang disebut kontroversial karena melarang referensi LGBTQ dalam materi sekolah.
Baca Juga: Belanda Serang Hongaria Karena Terapkan Peraturan LGBT: Seharusnya Mereka Keluar dari Uni Eropa
Undang-undang itu telah dikecam oleh 17 negara Uni Eropa, tetapi Republik Ceko sendiri masih bungkam.
Menurut Zeman, negara-negara ini seharusnya tidak boleh ikut campur dalam urusan di Hungaria.
Dalam surat kecaman tersebut, meski tak menyebut Hungaria secara eksplisit, tetapi negara itu adalah target yang jelas.
Parlemen dari Hungaria memang baru saja mengesahkan undang-undang yang melarang penggambaran homoseksualitas atau transgender dalam konten yang ditampilkan kepada anak di bawah umur.
“Sebuah negara anggota (Uni Eropa) membuat undang-undang yang menstigmatisasi minoritas seksual dan yang mencampuradukkan pedofilia dan homoseksualitas – Anda tidak bisa membiarkan itu berlalu,” kata Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel, salah satu penggagas surat kecaman itu.
“Bagi kami kepala negara dan pemerintahan, itu tidak dapat diterima," tambah Bettel.
Baca Juga: Gerakan LGBT Dituding Dalangi Demonstrasi Mahasiswa, Erdogan Marah Besar
Tak hanya itu, Zeman juga mengatakan bahwa dia terganggu oleh “hak pilih”, gerakan #MeToo, atau acara gay dan lesbian tahunan Prague Pride.
Pada 2019 silam, Presiden Zeman bersumpah untuk memveto RUU tentang pernikahan sesama jenis, dengan alasan bahwa tujuan pernikahan adalah untuk sebuah keluarga untuk membesarkan anak-anak.
“Pasangan homoseksual tidak akan pernah bisa membesarkan anak, dan oleh karena itu negara harus memastikan untuk mendukung pernikahan heteroseksual," ucap Zeman.
Namun, presiden Zeman lebih lanjut menyatakan dia tidak menentang pengajaran pendidikan seks, termasuk kelompok LGBT.
Meski begitu, menurutnya lagi, hal tersebut hanya bisa mulai diajarkan di sekolah menengah bukan di sekolah dasar.
“Kita berbicara tentang anak-anak sekolah dasar di sini. Anak-anak bahkan tidak bisa benar-benar memahami topik ini,” tukas Zeman.
Baca Juga: Kudeta Myanmar: TV Pemerintah Ancam Pendemo Akan Ditindak, Kaum LGBTQ Turun Gunung Berunjuk Rasa
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV