China Ancam Berperang, Taiwan Tegaskan Bakal Lakukan Persiapan
Kompas dunia | 25 Juni 2021, 11:49 WIBTAIPEI, KOMPAS.TV - China telah memberikan sinyal ancaman berperang dengan Taiwan, jika negara kepulauan itu terus menegaskan kemerdekaannya.
Tak mau tinggal diam, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu pun, menegaskan pihaknya akan bersiap terkait kemungkinan konflik militer.
Peringatan itu juga datang satu pekan setelah Taiwan melaporkan adanya serangan harian terbesar pesawat militer China ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) yang dideklarasikan Taiwan.
Serangan itu dilakukan oleh 28 pesawat tempur dan pembom China.
Sebenarnya serangan itu tak melanggar wilayah udara kedaulatan Taiwan atau hukum internasional, tetapi dilihat sebagai unjuk kekuatan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China.
Baca Juga: Jepang Kirim Satu Juta Vaksin Covid-19 ke Taiwan, China Meradang
Menanggapi hal tersebut, Wu pun mengungkapkan apa yang bakal dilakukan oleh pihaknya.
“Sebagai pengambil keputusan Taiwan, kami tak memperbolehkan adanya kesempatan. Kami harus bersiap,” ujar Wu kepada CNN di Taipei, Rabu (23/6/2021).
“Ketika Pemerintah China mengatakan mereka tak akan meninggalkan penggunaan kekuatan dan tetap melakukan latihan militer di sekitar Taiwan. Kami lebih percaya bahwa hal itu akan terjadi,” tuturnya.
Pada Mei lalu, Wu dituduh oleh Beijing sebagai anggota separatis garis keras, setelah menegaskan bahwa Taiwan akan terus berjuang hingga hari terakhir jika China menyerang.
Wu sendiri mengungkapkan dirinya merasa terhormat menjadi sasaran dari otoritas partai Komunis China di Beijing.
Baca Juga: Intelijen Amerika Serikat Akan Rilis Laporan Penampakan UFO ke Kongres
“Kediktatoran tak bisa menoleransi kebenaran,” ujarnya.
“Jika mereka melanjutkan untuk mengatakan bakal terus mengejar saya seumur hidup, saya tak khawatir akan hal itu,” tambahnya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Ren Guoqiang, meminta Taiwan menyadari masa depan mereka terletak pada reunifikasi nasional.
Ren juga menegaskan Taiwan tak akan bisa terus bergantung pada Amerika Serikat (AS).
“Amerika Serikat harus menyadari bahwa perkembangan China tak bisa dihentikan oleh kekuatan apa pun,” ujarnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV