Peneliti Ungkap Data Awal Covid-19 dari China Telah Dihapus, Namun Bisa Dipulihkan
Kompas dunia | 24 Juni 2021, 17:06 WIBSEATTLE, KOMPAS.TV - Peneliti mengungkapkan data awal Covid-19 yang dimasukkan oleh peneliti China telah dihapus dari basis data.
Namun data yang telah dihapus tersebut akhirnya bisa dipulihkan lagi.
Hal itu diungkapkan oleh Peneliti dari Pusat Kanker Fred Hutchinson, Jesse Blom.
Ia mengatakan dirinya menemukan bahwa urutan genetis yang diambil dari awal kasus Covid-19 di China dan disimpan di basis data Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) telah dihapus.
Baca Juga: Klaster Covid-19 di Sydney Australia Terus Berkembang
Bloom mengungkapkan para ilmuwan yang menginvestigasi asal dari wabah virus Corona kemungkinan bekerja dengan data yang salah karena hal itu.
Ia menegaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa beberapa kasus awal di Wuhan, China secara genetis berbeda dengan varian yang menyebar dan menyebabkan wabah Covid-19.
Urutan genetis itu memang belum memberikan pencerahan mengenai awal wabah, apakah virus menular secara alami dari hewan ke manusia, atau karena hasil kebocoran laboratorium.
Tetapi, Bloom mengatakan bahwa dari analisisnya menunjukkan data yang digunakan untuk menginvestigasi asal Covid-19 tidak lengkap.
“Saya telah memulihkan file yang dihapus dari Google Cloud, dan merekonstruksi sebagian urutan dari 13 virus di awal wabah,” tulis Bloom pada makalah yang belum dipublikasikan tersebut dilansir dari CNN.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV