Peneliti Ungkap Data Awal Covid-19 dari China Telah Dihapus, Namun Bisa Dipulihkan
Kompas dunia | 24 Juni 2021, 17:06 WIBNamun menurut NIH, pada Rabu (23/6/2021), penghapusan itu berdasarkan permintaan dari peneliti China yang memasukkan sampel tersebut ke basis data.
Baca Juga: Dukung Israel, Raksasa Media Jerman Persilakan Karyawan Pro-Palestina untuk Hengkang
Dikutip dari Fortune, alasan permintaan penghapusan itu adalah bahwa informasi dari urutan genetis tersebut telah diperbarui dan sedang diserahkan ke basis data lainnya.
NIH mengatakan peneliti tersebut meminta data untuk dihapus untuk menghindari masalah kontrol dari versi virus tersebut.
“Pemeriksa yang memasukkannya memiliki hak kepada data mereka dan bisa meminta penghapusan data,” bunyi pernyataan NIH.
“NIH tidak bisa berspekulasi atas motif dari keinginan yang dilakukan pemeriksa,” tambahnya.
Presiden AS, Joe Biden sebelumnya telah meminta badan intelijen negaranya untuk mencari tahu asal mula wabah Covid-19.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV