> >

Tegang, Rusia Beri Tembakan Peringatan ke Kapal Perang Inggris di Laut Hitam

Kompas dunia | 23 Juni 2021, 23:57 WIB
Kapal Perusak Inggris HMS Defender di lepas pantai Inggris tahun 2019. Rusia nyatakan beri salvo tembakan peringatan kepada HMS Defender karena dianggap lewati perbatasan maritim Rusia di Crimea, Laut Hitam (Sumber: Glyn KIRK/AFP via France24)

Baca Juga: Kapal Induk Terbaru dan Terbesar Milik Inggris, HMS Queen Elizabeth Mulai Unjuk Gigi Lawan ISIS

Jet F-35B Stealth Inggris dan Amerika lepas landas dari HMS Queen Elizabeth untuk menyerang posisi Daesh di Suriah dan Irak. (Sumber: Arab News)

Sebelumnya pada hari Rabu, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia khawatir tentang penebalan militer NATO di dekat perbatasan Rusia.

Berbicara pada konferensi keamanan internasional di Moskow, Putin mengatakan aliansi NATO menolak untuk secara konstruktif mempertimbangkan proposal kami untuk mengurangi ketegangan dan mengurangi risiko insiden yang tidak terduga.

Amerika Serikat secara berkala mengirim kapal perang ke wilayah Crimea untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina, sebuah tindakan yang sering kali menuai protes dari Rusia.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada hari Rabu mengecam kebijakan agresif dan provokatif Rusia di wilayah Laut Hitam, menggambarkannya di Twitter sebagai "ancaman konstan" bagi Kiev dan sekutunya.

Pada puncak ketegangan di Ukraina musim semi ini setelah Rusia menggelar pasukan secara besar-besaran di perbatasannya dan di Crimea, kemudian Moskow meningkatkan latihan militer di Laut Hitam yang membuat Washington memperingatkan akan mengirim dua kapal perang.

Baca Juga: Sering Tegang Dengan Rusia, Ukraina Terima Bantuan Militer 150 Juta Dollar dari Amerika Serikat

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi wilayah Donbas yang dilanda perang, Ukraina timur, Jumat 9 April 2021 di tengah meningkatnya ketegangan yang telah menimbulkan kekhawatiran dimulainya kembali permusuhan skala besar. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Kapal-kapal AS itu tidak pernah dikirim, karena Rusia menarik kembali pasukannya dan ketegangan mereda.

Pada saat itu, Rusia juga mengancam akan menutup sebagian Laut Hitam, yang akan memengaruhi akses ke pelabuhan Ukraina di Laut Azov yang terhubung ke Laut Hitam melalui Selat Kerch di ujung timur Krimea.

Ukraina selama ini bebas menggunakan jalur laut Selat Kerch, yang memiliki kepentingan krusial bagi Kiev untuk mengekspor biji-bijian dan baja bersama dengan Rusia hingga 2014, ketika Moskow mengklaim kendali penuh atas jalur air tersebut setelah mencaplok Krimea.

"Menurut hukum internasional, tentu saja, perairan Crimea bukan milik Rusia, karena aneksasi itu tidak diakui," kata Mark Galeotti, seorang profesor studi Rusia di University College London, di Twitter, Rabu.

"Untuk menegaskan kembali hukum atas perampasan darat dan laut, terus melewati perairan itu tanpa terlalu provokatif adalah cara yang penting." tutur Galeotti.

Ketegangan paling serius baru-baru ini di perairan itu terjadi pada November 2018, ketika pasukan Rusia naik dan mengambil alih tiga kapal saat mereka menuju Selat Kerch.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU