> >

Krisis Pangan di Korea Utara, Pasokan Makanan Tinggal untuk 2 Bulan dan Harga Kopi Capai Rp1 Juta

Kompas dunia | 20 Juni 2021, 16:30 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (Sumber: AP Photo)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Krisis pangan di Korea Utara diyakini semakin parah setelah pasokan makanan disinyalir hanya cukup untuk 2 bulan.

Selain itu harga kopi di negara terasing tersebut mencapai 50 poundsterling atau setara Rp1 juta.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengakui negaranya mengalami Krisi di sektor pertanian, Selasa (15/6/2021).

Dikutip dari Daily Star, hal itu membuat harga bahan makanan meroket.

Baca Juga: Waduh, Kim Jong-Un Siap untuk Konfrontasi dengan Amerika Serikat

Selain satu paket kopi di sana mencapai Rp1 juta, harga sekantung the bisa mencapai 70 poundsterling atau setara Rp1,4 juta.

Ada ketakutan bahwa situasi ini akan mengulangi kelaparan di Korea Utara pada awal 1990-an.

Ketika itu dikabarkan tiga juta warga Korea Utara tewas.

Barang-barang impor, termasuk gula, minyak dan tepung mengalami kelangkaan.

Sementara itu, kebutuhan pokok seperti beras dan bahan bakar tetap ada.

Meski begitu Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian (FAO) melaporkan suplai pangan di Korea Utara tinggal untuk dua bulan lagi.

Kim Jong-un memang tak memberikan detail seberapa parah krisis ini.

Baca Juga: Brasil Catat Rekor 500.000 Kematian karena Covid-19, Ahli Kesehatan: Negara Hadapi Skenario Krisis

Namun, ia mengingatkan warganya untuk bersiap menghadapi “Maret yang Sulit”, nama yang digunakan untuk menandai bencana kelaparan pada 1990.

Kim Jong-un sendiri sempat menyalahkan bencana banjir tahun lalu serta wabah Covid-19, sebagai penyebab masalah yang menimpa negaranya.

Wabah Covid-19 membuat Kim Jong-un memutuskan menutup perbatasan dengan China.

Padahal, China memiliki peran penting dalam perdagangan bahan makanan, dan berbagai infrastruktur Korea Utara.

Penulis : Haryo Jati Editor : Zaki-Amrullah

Sumber : Kompas TV


TERBARU