National Geographic Akui Samudra Selatan sebagai Samudra Ke-5 Bumi
Kompas dunia | 16 Juni 2021, 01:34 WIBMereka mengamati bahwa ada semakin banyak para ilmuwan dan pers yang menggunakan istilah Samudra Selatan, dan hal ini menjadi petimbangan juga untuk membuat perubahan pada peta samudra di dunia.
Perubahan tersebut, menurut Alex Tait, sejalan dengan inisiatif National Geographic Society untuk melestarikan lautan dunia.
“Kami sudah selalu melabelinya, tetapi kami memberi label sedikit berbeda (dari samudra yang lain),” kata Tait.
“Perubahan ini memasuki langkah terakhir dan menyatakan bahwa kami ingin mengakuinya karena perbedaan ekologisnya," sambungnya.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Mencapai Antartika, Benua Terakhir yang Selama Ini Belum Tersentuh
National Geographic menyatakan, Samudra Selatan merupakan satu-satunya samudra yang menyentuh tiga samudra lainnya, dan yang sepenuhnya mengelilingi sebuah benua ketimbang dikelilingi oleh benua.
Empat wilayah samudra yang lain ditentukan oleh benua yang memagari mereka. Namun, wilayah Samudra Selatan ini ditentukan oleh arusnya.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa Arus Lingkar Antarktika (ACC) terbentuk sekitar 34 juta tahun yang lalu. ACC mengalir dari barat ke timur di sekitar Antarktika, dalam kapasitas fluktuasi luas yang secara kasar berpusat di sekitar garis lintang 60 derajat selatan.
Ini adalah garis yang sekarang ditetapkan sebagai batas utara Samudra Selatan. Air di dalam ACC lebih dingin dan sedikit kurang asin daripada air laut di utara.
Selain arusnya membantu menjaga Antarktika tetap dingin, Samudra Selatan selama ini juga berbeda secara ekologis. Ribuan spesies hidup di sana dan tidak ada di tempat lain.
Baca Juga: Mengapa Suhu di Antartika Sangat Dingin? Ini Alasannya...
Samudra Selatan mencakup ekosistem laut yang unik dan rapuh yang merupakan rumah bagi kehidupan laut yang menakjubkan seperti paus, penguin, dan anjing laut.
Keputusan National Geographic ini akan memiliki dampak terbesar di bidang pendidikan.
“Murid-murid mempelajari informasi tentang dunia samudra melalui kategori samudra yang dipelajari. Jika Samudra Selatan tidak dimasukkan, maka mereka tak akan mempelajari perairan itu secara spesifik dan seberapa penting Samudra Selatan,” pungkasnya.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV