Usai Berjalan Sekitar 500 Kilometer dan Rebahan Bareng, Kawanan Gajah Pengembara China Bergerak Lagi
Kompas dunia | 14 Juni 2021, 05:52 WIBBEIJING, KOMPAS.TV – Sekawanan gajah liar pengembara di China kini tengah bergerak menuju barat-daya China pada Sabtu (12/6/2021). Seekor gajah jantan dilaporkan memisahkan diri dari kawanan ini dan tetap menjaga jarak.
Kawanan 15 gajah liar ini sebelumnya viral di media sosial China, setelah video mereka tengah rebahan bareng tersebar luas. Kawanan gajah liar ini berjalan melewati rumah-rumah, lumbung dan pepohonan di provinsi Yunnan.
Sementara pemerintah China menggelontorkan dana penanganan hingga 1 juta dolar atau sekitar Rp14,25 miliar. Mengutip AFP pekan lalu (8/6/2021), petualangan kawanan gajah ini memikat atensi orang-orang China. Ratusan juta netizen negeri Panda itu kemudian membicarakan kawanan gajah ini di media sosial.
Melansir Associated Press, kawanan gajah ini meninggalkan suaka margasatwa di barat-daya Provinsi Yunnan lebih dari setahun lalu. Kawanan gajah ini telah berjalan sejauh 500 kilometer menuju utara ke pinggiran ibu kota Kunming.
Baca Juga: Momen Langka! Sekawanan Gajah Tidur Bersama di Tengah Hutan
Hingga Sabtu (12/6/2021), mereka terlihat di kawasan Shijie di kota Yuxi yang terletak lebih dari 8 kilometer di barat-daya pinggiran Kunming. Sejumlah media China melaporkan, mereka telah mencapai kawasan ini sejak pekan lalu. Si gajah jantan yang memisahkan diri terpisah sejauh 16 kilometer di pinggiran Kunming.
Pihak berwenang China berharap dapat menghalau mereka kembali ke asal mereka di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai di barat-daya Kunming.
Pihak berwenang berupaya menjaga jarak antara kawanan gajah dengan warga setempat. Mereka memblokir jalan menuju pedesaan dan mencoba memikat kawanan gajah dengan makanan. Namun, kawanan gajah liar ini tetap menjelajahi area pertanian warga, berjalan melintasi jalanan kota dan mencari makanan di desa-desa.
Seluruh kawanan gajah dilaporkan berada dalam keadaan sehat dan tak ada warga yang terluka dalam insiden pertemuan dengan gajah-gajah ini. Pihak berwenang mewanti-wanti warga setempat agar tak berada di dekat mereka atau berupaya menghalau mereka dengan petasan.
Baca Juga: 28 Gajah di India Jalani Tes Covid-19 Menyusul Kematian Seekor Singa Asiatik Karena Virus Corona
Di China, selain panda yang menjadi maskot negeri tirai bambu itu, gajah juga dilindungi. Hingga kini tercatat sekitar 300 gajah liar tersebar di seluruh China.
Kendati begitu, pihak berwenang melakukan sejumlah langkah antisipasi di tengah curah hujan yang terus mengguyur di kawasan itu dan padatnya penonton menjelang Festival Perahu Naga pada Senin (13/6/2021).
Sejumlah pekerja darurat, kendaraan dan drone dikerahkan untuk memantau pergerakan kawanan gajah untuk melindungi warga setempat. Pada Jumat (11/6/2021), sebanyak sekitar 2,5 ton makanan disiapkan di pinggir jalan bagi kawanan gajah ini.
Masih belum jelas mengapa kawanan gajah ini melakukan pengembaraan mereka. Menurut Manajer Kampanye Satwa Liar dari Perlindungan Binatang Dunia (WAP) Evan Sun, kurangnya ketersediaan makanan di tengah meningkatnya populasi gajah menjadi kemungkinan alasan pengembaraan mereka. Juga, hilangnya habitat asli mereka.
Baca Juga: Kawanan 18 Gajah Liar Asia di India Tewas, Diduga Terkena Sambaran Petir
“Meningkatnya konflik antara manusia dan gajah mencerminkan pentingnya kebijakan yang lebih strategis dan rencana perlindungan terhadap binatang liar yang terancam punah ini dan habitat aslinya,” tutur Sun melalui surat elektronik.
“Ini juga menjadi kesempatan bagus untuk mengedukasi publik tentang tantangan-tantangan yang dihadapi binatang liar untuk bertahan hidup dan perlunya perlindungan yang lebih baik dari tingkat pemerintah, industri dan masyarakat,” kata Sun. “Satwa-satwa ini tempatnya di alam liar. Kita perlu menjaga jarak aman dengan mereka, dan ini baik bagi kita, juga satwa liar.”
Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV