Setahun Jelang Pilpres, Orang Tak Dikenal Tampar Presiden Perancis Emmanuel Macron
Kompas dunia | 8 Juni 2021, 22:15 WIBBaca Juga: Situs Web Internet Terkemuka Termasuk Amazon Sempat Down, Fastly Jadi Sumber Masalah
Pemimpin sayap kanan Marine Le Pen ikut mengutuk keras kejadian itu melalui akun Twitter-nya.
"Agresi fisik yang tidak dapat ditoleransi yang menargetkan presiden Republik," tulis Le Pen.
Le Pen terlihat marah dengan menyebut serangan fisik itu sebagai tindakan “sangat-sangat tercela”.
Perlu diketahui, Le Pen adalah lawan politik utama Macron.
Saat ini Perancis akan menyongsong pemilihan presiden Prancis yang akan berlangsung kurang dari satu tahun lagi.
Sementara, negara itu secara bertahap membuka kembali ekonominya yang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19.
Macron pekan lalu memulai “tour de France” politik.
Ia memiliki agenda mengunjungi berbagai wilayah Prancis dalam beberapa bulan mendatang untuk “merasakan denyut nadi negara."
Macron mengatakan, dalam sebuah wawancara bahwa ia ingin bertemu banyak orang untuk mendengarkan pendapat publik Prancis.
Hal ini, kata Macron, bertujuan untuk "membuka halaman baru" di tengah pandemi dan mempersiapkan kemungkinan dirinya kembali mencalonkan diri masa jabatan kedua.
Baca Juga: Duh, Pasien di Pakistan Ini Tewas Setelah Dioperasi Mantan Sekuriti yang Menyamar Jadi Dokter
Serangan itu muncul di tengah kekerasan yang menargetkan beberapa pejabat di Perancis.
Hal ini tak lain dipicu gerakan protes ekonomi "rompi kuning" yang sering kali bentrok dengan polisi anti huru hara pada 2019.
Walikota dan anggota parlemen desa termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran serangan fisik, ancaman pembunuhan, dan pelecehan.
Namun, hingga saat ini Presiden Perancis selamat dari berbagai serangan itu.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV