Korban Tewas Tabrakan Kereta di Pakistan Bertambah Jadi 63 Orang, Ada Kemungkinan Sabotase
Kompas dunia | 8 Juni 2021, 15:26 WIBPara korban yang terluka parah segera dilarikan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap di Sindh dan Punjab. Sementara, para korban luka yang kondisinya stabil dirawat di rumah sakit di Ghotki.
Ata Mohammad, seorang penumpang, mengisahkan, ia terbangun dari tidurnya dalam gerbong Millat Express saat kereta itu anjlok. Ia menyaksikan para penumpang lain berupaya memanjat keluar dari gerbong-gerbong kereta yang tergelincir keluar dari relnya. Lalu, sebuah kereta lain menabrak gerbong-gerbong kereta Millat Express.
“Rasanya saya masih mendengar jeritan dan tangisan mereka,” isak Mohammad yang kehilangan sejumlah anggota keluarganya dalam tabrakan itu.
Baca Juga: Kecelakaan Kereta Api Terjadi di Taiwan, 34 Orang Tewas
Sher Muhammad (45), seorang petani setempat, tengah menggarap tanahnya saat ia melihat gerbong kereta Millat Express anjlok dan terbalik dari kejauhan. Saat ia berlari mendekati lokasi kereta, sebuah kereta lain menabrak kereta yang tergelincir itu.
“Rasanya saya tak bisa melupakan peristiwa tragis itu,” kata Muhammad. “Banyak perempuan, anak-anak, juga lelaki menangis dan menjerit minta tolong.”
Penduduk setempat di sekitar lokasi kejadian segera menolong para korban, menarik penumpang yang terluka maupun tewas dari gerbong yang ringsek hingga ambulans berdatangan.
Menurut Menteri Kereta Api, Azam Swati, para ahli masih berupaya menentukan penyebab kecelakaan itu. “Seluruh aspek akan diperiksa, termasuk kemungkinan sabotase,” katanya pada Associated Press.
Operasi penyelamatan dinyatakan selesai pada Selasa siang (8/6/2021). Kini ruas rel kereta di Ghotki tengah diperbaiki agar layanan kereta dapat beroperasi kembali.
Baca Juga: Tragedi Kecelakaan Kereta Gantung Italia: Kabel Putus dan Rem Darurat Tak Berfungsi
Kecelakaan kereta terbilang sering terjadi di Pakistan akibat kurangnya perhatian pemerintah. Sistem sinyal yang buruk dan ruas-ruas rel kereta yang menua tak diperbaiki.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV