Pasien Meninggal, Dokter Bangsal Covid-19 Dipukuli Massa
Kompas dunia | 6 Juni 2021, 08:54 WIBASSAM, KOMPAS.TV - Seorang dokter dari bangsal Covid-19 dipukuli massa setelah seorang pasiennya meninggal.
Insiden tersebut terjadi di fasilitas kesehatan Udali Covid di Distrik Hojai, Assam, Selasa (1/6/2021).
Dokter Bernama Seuj Kumar Senapati ditendang dan dipukul dengan sapu oleh massa yang merupakan keluarga dan teman korban.
Dikutip dari Indian Express, pihak kepolisian telah menangkap 24 orang yang terlibat dalam insiden tersebut, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga: Jumlah Bayi Lahir di Jepang Catat Rekor Terendah Pada Tahun 2020
Insiden itu diketahui setelah video penyerangan tersebut menyebar di media sosial.
Dokter Senapati menjalankan tugas pelayanan di pedesaan yang diamanatkan pemerintah setelah menyelesaikan masa magangnya.
Ia pun kemudian ditempatkan di fasilitas kesehatan Udali
“Pasien meninggal di rumah sakit, dan masa terdiri dari kerabat dan keluarga dari alamarhum,” ujar petugas kepolisian Distrik Hojai, Barun Parkaystha.
Baca Juga: Nenek di India Pulang ke Rumah setelah Diyakini Meninggal akibat Covid-19 dan Dikubur
“Beberapa dari mereka datang dengan pasien dari desanya, sedangkan yang lain datang kemudian saat mendengar pasien telah meninggal. Semua pelaku telah ditangkap,” lanjutnya.
Kepala Menteri Assa, Himanta Biswa Sarma mengungkapkan 24 orang yangyang ditangkap di Twitter.
“24 orang yang terlibat dalam serangan barbar ini telah ditangkap dan dakwaan akan diajukan secepatnya,” cuit Sarma.
Baca Juga: 100 Warga Sipil Tewas Dibantai di Burkina Faso
“Secara pribadi saya akan mengawasi penyelidikan dan berjanji keadilan akan ditegakkan,” tambahnya.
Sementara itu, Asosiasi Medis India di Assam meminta semua dokter untuk tak melayani pasien di luar ruangan sebagai tanda protes, Rabu.
Kelompok itu menuntut pengadilan cepat dilakukan terhadap para terdakwa.
Mereka juga mengupayakan pengerahan personel keamanan bersenjata di semua fasiltas perawatan kesehatan negara bagian.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV