> >

Mantan Tentara Diburu Usai Menembaki Polisi Prancis, 300 Petugas dan Mobil Lapis Baja Disiapkan

Kompas dunia | 31 Mei 2021, 12:30 WIB
Polisi Prancis melakukan perburuan terhadap mantan tentara yang melarikan diri. (Sumber: Twitter@Gendarmerie)

DORDOGNE, KOMPAS.TV - Seorang mantan tentara diburu opolisi Prancis usai menembaki mereka saat akan ditangkap, Sabtu (29/5/2021).

Pihak kepolisian dikabarkan teklah menyiapkan 300 pertugas untuk mencari pria tersebut di kota Le Lardin-Saint-Lazare di wilayah Dordogne.

Mereka juga menyiapkan helikopter, kendaraan lapis baja serta tim anjing pemburu.

Laporan mengatakan mantan tentara yang tak disebutkan namanya tersebut berusia 30 tahun.

Baca Juga: Dituduh Iran Lakukan Kegiatan Mata-Mata, Prancis Lontarkan Kecaman

Ia juga memiliki sejarah melakukan kekerasan dan mempersenjatai dirinya dengan senapan berkaliber tinggi.

“Pria itu bermalam di rumah mantan pasangannya dan keributan terjadi di sana,” ujar Prefek Dordogne, Frederic Perissat kepada BFM TV seperti dikutip dari BBC, Minggu (30/5/2021).

“Hal itu membuat Gendarmerie (polisi Prancis) terlibat dan saat itu tersangka menembaki mereka. Ia kemudian lari ke hutan terdekat,” tambahnya.

Pria tersebut dikabarkan menyerang kekasih baru mantan pasangannya.

Ia dilaporkan menembaki sang kekasih baru mantan pasangannya, yang kemudian melarikan diri dari tempat kejadian.

Baca Juga: Malaysia Lockdown Total, Hanya 17 Sektor Esensial yang Diizinkan

Mantan pasangannya dan anaknya tak mengalami cedera dan saat ini berada dalam perlindungan polisi.

Ketika polisi datang, sang mantan tentara langsung menembaki mereka.

Tak ada korban dari pihak polisi, namun sejumlah kendaraan mengalami kerusakan.

Walikota Le Lardin-Saint-Lazare, Francine Bourra mengatakan bahwa tersangka baru keluar dari penjara dan menggunakan gelang elektronik.

Ia juga dilarang melakukan kunjungan ke rumah mantan pasangannya tersebut.

Baca Juga: Terancam Digulingkan Oposisi Israel Bersatu, Netanyahu Langsung Mengambil Langkah Pencegahan

“Saya percaya situasi yang sangat disayangkan ini bisa berlangsung lama,” katanya.

Ia pun mengungkapkan tersangka saat ini tak berniat melakukan dialog dan tak ingin menyerah.

Insiden ini pun membuat Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin bereaksi.

Melalui Twitter, ia meminta polisi dan otoritas lokal menggunakan semua yang diperlukan untuk melindungi masyarakat.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU