Pemerintah Tandingan Dewan Militer Myanmar Bentuk Pasukan Rakyat, Begini Penampakannya
Kompas dunia | 29 Mei 2021, 17:38 WIBSejak kudeta militer pada 1 Februari 2021, junta Myanmar masih kesulitan mengatasi perlawanan rakyat.
Hampir setiap hari masyarakat Myanmar melakukan demonstrasi di berbagai kota. Para pegawai negeri dan bisnis juga ikut mogok kerja hingga melumpuhkan ekonomi negara itu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat, lebih dari 800 tewas karena kekerasan aparat pada para demonstran. Sementara, lebih dari 4.000 orang lain ditangkap.
Paramiliter berbasis etnis minoritas juga melakukan perlawanan di beberapa tempat. Tak cuma itu, pihak tak kenal baru-baru ini juga melakukan pengeboman yang menyasar aparat.
Melansir Mizzima, dua bom rakitan meledak di tengah kota Yangon menargetkan sebuah pos polisi dan truk tentara Myanmar pada Sabtu (29/5/2021) waktu setempat.
Baca Juga: Ratusan Aktivis Israel Menolak Penggusuran Warga Palestina dari Sheikh Jarrah
Min Aung Hlaing, Pimpinan Junta Myanmar mengklaim, warga sipil yang tewas berjumlah sekitar 300 orang dan 50 anggota kepolisian ikut terbunuh.
Saat kudeta ini mulai berlangsung, Junta militer juga menahan Aung San Suu Kyi dan sejumlah petinggi partai NLD.
Aung San Suu Kyi, anak Pahlawan Myanmar bernama Aung San, kini mesti menjalani pengadilan terkait kasus kepemilikan walkie talkie ilegal.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV