> >

Anggaran Belanja Tahunan Joe Biden Mencapai Rp85.821 Triliun, untuk Apa Saja?

Kompas dunia | 29 Mei 2021, 09:10 WIB
Presiden Joe Biden berbicara di Ruang Makan Negara Gedung Putih, Sabtu, 6 Maret 2021, di Washington. (Sumber: AP Photo/Alex Brandon)

Baca Juga: Jasad 215 Anak-anak Ditemukan di Sekolah Kuno Tempat Asimilasi Paksa Warga Suku Asli di Kanada

- 115 miliar dolar AS (Rp1.644 triliun) untuk jalan dan jembatan, serta 160 miliar dolar AS (Rp2.288 triliun) untuk angkutan umum dan kereta api.

- 100 miliar dolar AS (Rp1. 430 triliun) akan dioakai untuk meningkatkan akses internet di seluruh rumah tangga AS.

Biden menegaskan anggaran tersebut akan diambil salah satunya dengan meningkatkan pajak bagi warga kaya Amerika.

Meski begitu, anggaran ini perlu mendapat persetujuan dari Kongres, di mana Senator Lindsey Graham dari Republik, mencela anggaran ini sangat mahal.

Di bawah rencana ini, hutang akan mencapai 117 persen dari GDP pada 2031, melewati level saat Perang Dunia ke-II.

Namun, Biden menegaskan anggaran ini akan menjadi investasi langsung pada rakyat Amerika dan akan memperkuat ekonomi negara dan meningkatkan kesehatan fiskal jangka panjang.

Baca Juga: Perbaiki Hubungan AS dan Rusia, Biden dan Putin akan Gelar Pertemuan di Jenewa Juni Mendatang

Pada anggaran ini juga tidak disertakan, sejumlah anggaran yang sebelumnya ada.

Salah satunya Amandemen Hyde, yaitu ketentuan federal yang mengatakan uang pembayar pajak dapat mendanai aborsi di negara bagian AS kecuali dalam kasus pemerkosaan dan inses.

Biden adalah presiden pertama dalam beberapa dekade yang mengecualikan larangan cakupan aborsi, sebuah langkah yang dipuji oleh kaum progresif.

Namun, Biden diyakini akan mendapat tantangan di senat, karena beberapa anggota sentral partainya bisa berdampingan dengan anggota Republik mendukung Amandemen Hyde.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU