Pengakuan Pilot Israel, Bombardir Gedung di Gaza karena Frustasi Sulit Kalahkan Hamas
Kompas dunia | 23 Mei 2021, 15:16 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Pengakuan mengejutkan diungkapkan oleh pilot Israel atas bombardir terhadap gedung-gedung di Gaza.
Menurutnya hal itu dilakukan untuk mengalihkan rasa frustasi karena kegagalan mereka menghentikan serangan roket dari Gaza.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang pilot saat diwawancarai oleh Channel 12 Israel, Sabtu (22/5/2021).
Baca Juga: Pfizer dan AstraZeneca Disebut Efektif Hadapi Varian India Covid-19 setelah Disuntik Dua Dosis
Stasiun TV Israel tersebut mewawancarai sejumlah pilot yang berpartisipasi melakukan pengeboman ke gedung-gedung berpenghuni di Gaza.
Salah satunya merupakan gedung kantor berita Al-Jazeera dan Associated Press.
“Saya mengemban tugas melakukan serangan udara dengan perasaan menghancurkan gedung-gedung itu sebagai pelampiasan frustasi atas apa keberhasilan grup di Gaza menyulitkan kami,” ujar salah seorang pilot dikutip dari Anadolu Agency.
“Kami gagal menghentikan serangan roket dan untuk menyakiti pimpinan dari grup tersebut, jadi kami menghancurkan gedung-gedung itu,” tuturnya.
Baca Juga: Gencatan Senjata Israel dan Palestina, Paus Fransiskus: Terima Kasih Tuhan
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Hamas telah menembakkan 4.000 roket ke Israel.
Dikabarkan serangan tersebut membuat 12 orang tewas dan ratusan lainnya luka.
Israel sendiri telah melakukan serangan udara ke Gaza sejak Senin (10/5/2021),.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina hal itu mengakibatkan setidaknya 279 orang terbunuh, termasuk 69 anak-anak dan 40 perempuan.
Baca Juga: Pemimpin Junta Militer Myanmar Ungkap Kondisi Aung San Suu Kyi
Sedangkan 1.910 orang lainnya mengalami luka-luka.
Pada serangan udara tersebut, militer Israel menghancurkan setidaknya sembilan gedung, yang diklaim digunakan oleh Hamas.
Kelompok pengawas Hak Asasi Manusia (HAM) pun menekan Israel untuk membuktikan kepada dunia internasional mengenai klaimnya tersebut.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV