Masinis Shinkansen Terancam Dihukum, Akibat Pergi ke Toilet Tiga Menit saat Kereta Melaju Cepat
Kompas dunia | 21 Mei 2021, 15:47 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Seorang masinis Shinkansen diperiksa dan terancam dihukum setelah pergi ke toilet saat kereta melaju dengan kecepatan 150 km/jam.
Saat ini masinis tersebut tengah diperiksa oleh JR Central, perusahaan yang mengoperasikan Shinkansen itu.
Apalagi, kereta peluru tersebut tengah membawa sejumlah penumpang.
Masinis yang tak disebutkan namanya tersebut dilaporkan mengalami sakit perut dan meminta seorang konduktor menggantikannya selama ia ke toilet.
Baca Juga: Pasukan Khusus Belgia Buru Tentara Penentang Lockdown yang Bawa Peluncur Roket
Dikutip The Guardian dari Kyodo News, konduktor tersebut tak memiliki kualifikasi untuk mengemudikan Shinkansen tipe Hikari.
Konduktor itu duduk di kursi masinis selama absen tiga menit, tetapi tak memegang kontrol.
Insiden tersebut terjadi pekan lalu, ketika kereta membawa 160 penumpang dengan kecepatan tinggi di jalur Tokaido, yang terhubung antara Tokyo dan Osaka.
Baca Juga: Nenek Super Berusia 70 Tahun, Selama 20 Tahun Mampu Selesaikan Lebih dari 100 Lomba Lari Maraton
Kereta tersebut kemudian mengalami keterlambatan selama satu menit, dan mendorong penyelidikan, mengingat negara itu terkenal dengan ketepatan waktunya.
Pejabat senior JR Central, Masahiro Hayasu, meminta maaf kepada wartawan dan mengatakan tindakan pengemudi tersebut tidaklah pantas.
Baca Juga: Tunjukkan Dukungan pada Israel di TikTok, PNS di Malaysia Ditangkap Polisi
Insiden seorang masinis meninggalkan ruang kemudinya untuk pergi ke toilet ini merupakan yang pertama terjadi.
Sebelumnya pada 2001, seorang masinis sempat mengoperasikan kereta yang tengah diperbaiki.
Baca Juga: Menlu AS Apresiasi Gencatan Senjata Israel-Palestina dan akan Segera Kunjungi Timur Tengah
Kereta peluru memiliki tingkat ketepatan waktu dan catatan keamanan yang mengesankan, tanpa korban jiwa karena tergelincir atau tabrakan sejak mulai beroperasi pada 1964.
Sang masinis sendiri mengatakan kepada JR Central bahwa ia tak ingin kehilangan waktu dengan menghentikan kereta sebentar di stasiun berikutnya.
“Saya tak bisa melaporkannya karena ini sangat memalukan,” tuturnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV