> >

Kim Jong-Un Larang Obat dari China, Marah karena Pejabat Korut Tewas Setelah Menggunakannya

Kompas dunia | 20 Mei 2021, 23:40 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (Sumber: AP Photo)

PYONGNYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dikabarkan memutuskan melarang peredaran obat dari China.

Pelarangan itu disebut karena kemarahan Kim Jong-un setelah salah satu pejabat kepercayaannya tewas setelah disuntik dengan obat buatan China.

Seperti dikutip dari Daily NK, sumber terdekat Kim Jong-un mengungkapkan pejabat dari birokrasi ekonomi Korea Utara yang tewas usai disuntik dengan obat itu.

Baca Juga: Mengejutkan, Penyelam Australia Temukan Cincin Pernikahan Senilai Rp14,3 Juta Terjebak di Leher Ikan

Pejabat kepercayaan Kim Jong-un tersebut diberikan dosis dari cocarboxylase sebelum kematiannya bulan ini.

Pejabat tersebut sudah menjadi petinggi sektor ekonomi Korea Utara sejak masa Kim Jong-il.

Di usia sekitar 60 tahunan, pejabat yang tak disebut namanya itu menderita masalah jantung dengan tekanan darah tinggi.

Cocarboxylase sendiri dikenal sebagai obat yang bisa mengembalikan kondisi pasien karena kelelahan.

Namun di Korea Utara obat itu digunakan untuk perawatan penyakit lambung, tekanan darah tinggi, bahkan penyakit menular.

Obat tersebut merupakan salah satu produk buatan China yang masuk ke Korea Utara.

Baca Juga: Pintu Darurat Pesawat Terpental saat Akan Lepas Landas, Pilotnya Dipecat

Namun setelah disuntikan obat tersebut di Rumah Sakit Universitas Medis Pyongyang kondisinya tak membaik.

Dokter sendiri dikabarkan berargumen agar pejabat tersebut diberikan obat dari Pabrik Farmasi Ryongheung Korea Utara.

Namun, staf medis menegaskan produk obat domestik tak seharusnya diberikan kepada seorang pejabat tinggi.

Setelah Kim Jong-un menemukan pejabat itu tewas usai disuntik obat buatan China, ia pun melarang penggunaan obat dari sana di seluruh rumah sakit Pyongyang.

Ia pun memerintahkan untuk melarang penggunaan vaksin Covid-19 asal China.

Baca Juga: Karyawan Yahudi di Google Buat Petisi, Desak CEO Dukung Palestina

Kim Jong-un pun meminta agar para peneliti fokus dalam memproduksi vaksin Covid-19 buatan Korea Utara.

Kim Jong-un dilaporkan merasa sedih kehilangan pejabat yang menurutnya bertalenta.

Meski begitu masih belum jelas apa yang menyebabkan pejabat tersebut tewas, walau dikabarkan tewas usai disuntil cocarboxylase.

Saat ini pihak otoritas tengah menyelidiki perusahaan yang mengimpor cocarboxylase.

Selain itu, mereka juga menemukan banyak rumah sakit Pyongyang yang tak menyimpan obat seperti itu seperti seharusnya.

Pihak staf menyimpan obat-obat tersebut tanpa mendinginkannya, dan ada juga kasus obat disimpin di ruangan pendingin yang tak mendapat suplai listrik.

Baca Juga: Kim Jong-Un Kembali Hukum Mati Pejabatnya, Akibat Impor Fasilitas Medis Murah dari China

Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU