Gaza Kian Mencekam, Terowongan Sepanjang 15 KM Hancur Usai Dibombardir Israel Lewat Serangan Udara
Kompas dunia | 17 Mei 2021, 16:19 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Militer Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza Senin (17/5/2021). Mereka mengklaim serangan itu menghancurkan 15 kilometer terowongan Hamas dan rumah dari sembilan orang yang diduga sebagai komandan Hamas.
Penduduk Gaza yang terbangun oleh serangan dini hari tersebut menggambarkannya sebagai serangan paling besar sejak perang dimulai seminggu yang lalu.
Serangan ini bahkan lebih dahsyat daripada gelombang serangan udara di Kota Gaza sehari sebelumnya yang menewaskan 42 orang dan meratakan tiga bangunan.
Baca Juga: Pesawat Tempur Israel Terus Lakukan Serangan Dahsyat ke Seluruh Gaza
Belum ada kabar tentang korban dari serangan terbaru itu. Sebuah bangunan tiga lantai di Kota Gaza rusak berat. Penduduk mengatakan banyak serangan udara menghantam lahan pertanian di dekatnya.
Walikota Gaza, Yahya Sarraj, mengatakan kepada TV Al-Jazeera, serangan udara telah menyebabkan kerusakan parah pada jalan dan infrastruktur lainnya.
“Jika agresi berlanjut, kami memperkirakan kondisinya menjadi lebih buruk,” katanya. Sarraj juga memperingatkan bahwa wilayah itu hampir kehabisan bahan bakar dan suku cadang lainnya.
PBB telah memperingatkan bahwa satu-satunya pembangkit listrik di Gaza berisiko kehabisan bahan bakar. Wilayah tersebut sudah mengalami pemadaman listrik setiap hari selama 8-12 jam dan air keran tidak dapat digunakan untuk minum.
Perang di Gaza pecah sejak Senin lalu, ketika Hamas menembakkan roket jarak jauh ke Yerusalem setelah berminggu-minggu bentrokan di Kota Suci antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel.
Protes difokuskan pada pengawasan tangan besi di situs suci titik selama bulan suci Ramadhan dan ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi.
Baca Juga: Rentetan Serangan Udara Israel di Gaza Senin Dini Hari
Sejak itu, militer Israel telah melancarkan ratusan serangan udara yang dikatakan menargetkan infrastruktur militan Hamas. Militan Palestina di Gaza telah menembakkan lebih dari 3.100 roket ke Israel.
Setidaknya 188 warga Palestina telah tewas dalam ratusan serangan udara di Gaza, termasuk 55 anak-anak dan 33 wanita, dengan 1.230 orang terluka.
Delapan orang di Israel tewas dalam serangan roket yang diluncurkan dari Gaza, termasuk seorang bocah lelaki berusia 5 tahun dan seorang tentara.
“Saya belum pernah melihat tingkat kerusakan seperti ini selama 14 tahun saya bekerja,” kata Samir al-Khatib, seorang pejabat penyelamat darurat di Gaza.
"Bahkan tidak dalam perang 2014," tambahnya, merujuk pada perang paling merusak dari empat perang yang terjadi antara Israel dan Hamas.
Militer mengatakan pihaknya menyerang sembilan rumah di berbagai bagian Gaza utara yang dimiliki "komandan berpangkat tinggi" di Hamas, kelompok militan Islam yang telah menguasai wilayah itu sejak merebut kekuasaan dari pasukan Palestina saingan pada 2007.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah menargetkan rumah sejumlah pemimpin senior Hamas, termasuk Yehiyeh Sinwar, pemimpin tertinggi di Gaza. Kepemimpinan kelompok bersembunyi ketika pertempuran dimulai dan tidak mungkin ada orang di rumah pada saat pemogokan.
Baca Juga: Israel Merespons Aksi Bella Hadid yang Ikut Berdemo Bela Palestina
Hamas dan kelompok militan Jihad Islam mengatakan setidaknya 20 pejuang mereka telah terbunuh, sementara Israel mengatakan jumlahnya jauh lebih tinggi dan telah merilis nama dan foto puluhan komandan militan yang dikatakan telah "dieliminasi".
Militer Isrel mengatakan pihaknya menyerang 35 target teror serta terowongan, yang dikatakan sebagai bagian dari sistem rumit yang disebut sebagai Metro, yang digunakan oleh para pejuang untuk menghindari serangan pesawat.
Militer Israel mengatakan 54 pesawat ikut serta dalam operasi tersebut.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV