Kotoran Sapi Kering Ada di Bagasi Penumpang India di Bandara, Bea Cukai AS Termenung Lalu Musnahkan
Kompas dunia | 14 Mei 2021, 00:39 WIBWASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Petugas bea cukai AS menemukan dua pelat bundar kotoran sapi kering di dalam koper bagasi yang ditinggalkan di bandara oleh seorang penumpang Air India.
Seperti dilansir The Independent Inggris, Kamis, (13/05/2021), pelat bundar kotoran sapi itu ditemukan di Bandara Dulles, sebuah bandara internasional di pinggiran Washington DC, dan akhirnya dihancurkan oleh agen Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai AS CBP pada hari Senin, (10/05/2021)
Sebuah pernyataan dari CBP berbunyi: “Itu bukan salah ketik. Spesialis pertanian CBP menemukan dua pelat bundar kotoran sapi kering di dalam koper yang ditinggalkan setelah penumpang dari penerbangan Air India melewati pos inspeksi CBP pada 4 April."
Ini bukan pertama kalinya kotoran sapi menjadi berita akhir-akhir ini. Di Gujarat, India Barat, dilaporkan secara luas beberapa lelaki Hindu pergi ke tempat penampungan sapi seminggu sekali untuk menutupi tubuh mereka dengan kotoran dan air kencing sapi, berharap itu akan meningkatkan kekebalan tubuh mereka dan membantu mereka pulih dari Covid-19.
Dokter di seluruh negeri tercengang dan mengeluarkan peringatan terhadap praktik tersebut, dengan mengatakan hal itu tidak memiliki dasar ilmiah dan tidak ada bukti yang menunjukkan tindakan itu efektif melawan Covid-19. Mereka juga memperingatkan kotoran sapi dapat menyebarkan penyakit lain.
Baca Juga: Warga India Gunakan Kotoran Sapi untuk Tangkal Covid-19, Dokter: Itu Keyakinan, Tak Ada Bukti Ilmiah
Di Amerika Serikat, pelat bundar kotoran sapi dilarang masuk karena dianggap sebagai pembawa penyakit menular seperti penyakit mulut dan kaki (PMK) pada hewan.
Keith Fleming, Penjabat Direktur Operasi Lapangan untuk CBP's Baltimore Field Office mengatakan kepada media, “Penyakit Kaki dan Mulut adalah salah satu penyakit hewan yang paling ditakuti oleh pemilik ternak, memiliki konsekuensi ekonomi yang serius, dan ini merupakan fokus ancaman kritis dari misi perlindungan sektor pertanian yang menjadi salah satu tanggung jawab Kantor Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan."
CBP mencatat pelat bundar kotoran sapi dari India dilarang karena potensi masuknya penyakit Kaki dan Mulut.
"Satu saja deteksi FMD atau Penyakit Kuku dan Mulut, kemungkinan akibatnya adalah akan menghentikan seluruh perdagangan ternak internasional sampai pihak berwenang dapat memberantas ancaman penyakit tersebut."
Sesuai situs web Departemen Pertanian AS, banyak negara di seluruh dunia berurusan dengan Penyakit Kuku dan Mulut dalam populasi ternak mereka. Amerika Serikat memberantas penyakit itu pada tahun 1929.
Baca Juga: 50 Kasus Jamur Hitam Mucormycosis Dialami Pasien Covid-19 di India Tengah, Bisa Mematikan
Penyakit ternak menjadi perhatian dunia karena dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Ini juga menunjukkan bahwa penyakit mulut dan kaki (PMK) adalah penyakit virus yang parah dan sangat menular. Virus PMK menyebabkan penyakit pada sapi, babi, domba, kambing, rusa, dan hewan lain dengan kuku terbelah. Itu tidak mempengaruhi kuda, anjing, atau kucing.
Di media sosial, pemberitaan CBP menemukan pelat bundar kotoran sapi di bagasi penumpang menuai banyak canda dan meme.
Salah satunya, seorang tokoh konservatif keturunan India di Amerika Serikat berkomentar: "Mengapa mereka perlu membawa sesuatu di dalam koper mereka, apa yang ada di dalam kepala mereka!"
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV