'Turis Vaksin' dari Amerika Latin Banjiri AS, Rela Bayar Tiket Pesawat Mahal Demi Vaksinasi
Kompas dunia | 11 Mei 2021, 02:10 WIBFLORIDA, KOMPAS.TV – Antrean panjang para pelancong dari Amerika Latin tampak mengular di kawasan Miami Beach, Florida, Amerika Serikat (AS), Minggu sore (9/5/2021) waktu setempat.
Mereka rupanya tengah mengantre giliran mendapatkan vaksin di stan vaksinasi yang tersedia di area itu.
Berkeringat di bawah sengatan mentari sore yang mulai meneduh, para pengunjung mendaftar melalui sebuah sistem daring. Tanpa perlu menunjukkan bukti domisili, setelahnya mereka mendapat suntikan vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal dengan mudah.
Kartu vaksin sebagai tanda telah menerima vaksinasi pun segera berpindah tangan dari para petugas kesehatan ke tangan para ‘turis vaksin’ ini.
Baca Juga: Lebih 2.700 Tahanan dan Narapidana di Amerika Serikat Meninggal Akibat Terinfeksi Covid-19
Para turis ini datang dari negara-negara Amerika Latin, di antaranya Ekuador, El Salvador, Venezuela. Program vaksinasi di sejumlah negara ini terbilang lambat dan terkendala langkanya pasokan vaksin.
“Di negara saya, Covid-19 tidak terkendali dan kami tidak punya banyak kesempatan untuk mengakses vaksin dengan cepat,” tutur Maria Bonilla (40), yang tiba pada Sabtu (8/5/2021) dari Honduras, seperti dilansir dari AFP.
Bonilla yang seorang akuntan, terbang bersama kedua orangtuanya yang berusia 63 dan 73 tahun. Ketiganya berdiri mengantre dengan tetap mengenakan masker. “Kami harus membuat keputusan untuk mencari solusi di luar negara kami,” ujar Bonilla.
Baca Juga: Amerika Serikat Timbun Vaksin Covid-19, Netizen Media Sosial Dunia Murka
Blanca Diaz (50), yang tiba pada Jumat (7/5/2021) dari Meksiko, juga berkesimpulan sama. “Mereka baru mulai memvaksinasi orang-orang tua,” ujar Diaz merujuk pada program vaksinasi di negara asalnya.
Membludaknya pencarian vaksinasi di luar Amerika Latin ini segera disusul oleh lonjakan tajam peningkatan harga tiket pesawat. Penerbangan dari Buenos Aires, Argentina ke Miami, AS, yang biasanya hanya berkisar USD1.000 atau sekitar Rp14 juta, melonjak menjadi USD2.000 atau sekitar Rp28 juta di bulan Mei.
Baca Juga: Kronologi Hacker Indonesia Curi Dana Bansos Covid-19 Amerika Serikat
Bonilla menyadari keberuntungannya bisa bepergian bersama kedua orangtuanya untuk mendapatkan vaksinasi. “Sangat disayangkan bahwa hal ini menciptakan perpecahan, karena beberapa dari kami punya akses kesehatan sementara lainnya tidak,” katanya.
Komisaris Kota Miami Beach David Richardson, seorang Demokrat, yang mengawasi fasilitas vaksinasi di kawasan itu menyebut, perasaannya campur aduk menyoal 'turis vaksin' yang datang.
“Saya pikir, kami, pemerintah AS, harus membantu sebanyak mungkin orang,” ujarnya.
“Satu-satunya keprihatinan saya adalah, tampaknya hanya orang-orang yang mampu membayar tiket pesawat yang bisa datang ke AS dan mendapat vaksinasi sekarang. Bagaimana dengan orang-orang miskin di Amerika Selatan?” tanya Richardson.
Baca Juga: Ternyata Pemimpin ISIS Saat Ini Pernah Berikan Bantuan Kepada Pihak Amerika Serikat
Ia mendesak agar pemerintah AS mengirim vaksin ke luar negeri, “Supaya semua orang bisa mengakses vaksin, bukan hanya orang-orang yang mampu membayar untuk bisa datang kemari.”
Pada Minggu (9/5/2021) lalu, stan vaksinasi di Miami Beach memvaksinasi 175 orang menggunakan vaksin Johnson & Johnson, vaksin favorit para turis lantaran hanya membutuhkan dosis tunggal.
Stan vaksinasi di pantai Miami Beach kini memasuki pekan kedua sejak didirikan beberapa waktu lalu, dan stan ini akan kembali didirikan beberapa pekan mendatang. Stan vaksinasi ini menyediakan vaksin bagi siapa pun yang berusia 18 tahun ke atas.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Amerika Serikat Ereksi 3 Jam Sebelum Kritis Lalu Meninggal, Gejala Apa Lagi Ini?
Secara teori, Florida memvaksinasi warga negara bagian atau orang-orang yang mengindikasikan – secara verbal – bahwa mereka bekerja bagi pemerintah negara bagian. Namun, sejak 10 hari lalu, mereka yang hendak divaksinasi tak lagi perlu menyediakan bukti kependudukan yang terdokumentasi.
Pelonggaran persyaratan ini diterapkan demi mendukung para warga setempat yang tak memiliki dokumentasi domisili untuk divaksinasi. Namun, hal ini ternyata juga menarik minat para turis vaksin.
Sejak Januari lalu, para warga kaya Amerika Latin telah menyiasati persyaratan domisili yang kini telah dihapuskan.
Sebelumnya, mereka harus menunjukkan rekening koran bank dengan alamat domisili di AS, atau kontrak sewa sementara. Para 'turis vaksin' ini menyiasatinya dengan menyewa tempat tinggal melalui Airbnb, yang dapat segera dibatalkan begitu memeroleh vaksinasi.
Berdasarkan data Departemen Kesehatan AS, tercatat lebih dari 9 juta orang – dari total sekitar 21,5 juta warga – telah menerima setidaknya satu dosis vaksin di Florida.
Baca Juga: Jutaan Warga Amerika Serikat Lewatkan Suntikan Kedua Vaksin Covid-19
“Pada titik ini, mereka yang belum divaksinasi bukanlah karena kekurangan pasokan atau kekurangan ketersediaan vaksin,” ujar Gubernur Florida Ron DeSantis pekan lalu.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV