Komentar NASA Pasca Jatuhnya Serpihan Roket Long March 5B Milik China
Kompas dunia | 9 Mei 2021, 17:24 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memberikan komentar terkait jatuhnya serpihan roket China, Long March 5B, di Samudera Hindia dekat Maladewa, Minggu (9/5/2021).
Meski spekulasi soal kapan dan dimana jatuhnya puing-puing roket terbesar China itu sudah terjawab, NASA tetap menuding China National Space Administration (CNSA) tak transparan.
Baca Juga: Serpihan Roket China Jatuh di Samudra Hindia
Memberikan informasi jelas mengenai masuknya bagian roket itu, semestinya dilakukan oleh CNSA, karena sudah menjadi kewajibannya untuk meminimalisir risiko korban jiwa dan kerusakan Bumi.
"Jelas China gagal memenuhi standar atas tanggung jawab mengenai puing-puing ruang angkasa mereka," ujar administrator NASA Bill Nelson.
Bill mengingatkan, bukan hanya kepada CNSA, semua lembaga antariksa negara bahkan entitas komersial mengenai betapa pentingnya tanggung jawab itu.
"Sangat penting bertanggung jawab dan transparan untuk memastikan keselamatan, keamanan dan keberlanjutan aktivitas luar angkasa," imbuhnya.
Baca Juga: Roket China Seberat 18 Ton akan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi, Diperkirakan Minggu Dini Hari Nanti
Sebelumnya, para pengamat luar angkasa pun telah mengantisipasi hantaman serpihan Long March 5B, sejak dikabarkan akan masuk atmosfer Bumi dengan tidak terkendali.
Karena bagian roket yang jatuh tergolong terbesar, Gedung Putih lantas mengeluarkan seruan untuk 'perilaku ruang angkasa yang bertanggung jawab'.
Astrofisikawan yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell juga sempat memprediksi lokasi jatuhnya puing roket Long March 5B, selama masa penerbangannya.
Menurut Jonathan, zona potensial jatuhnya puing roket berada di utara New York, Madrid atau Beijing dan sejauh selatan Chili, termasuk Wellington, Selandia Baru.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV