Korban Tewas Bom Sekolah di Afghanistan Bertambah Jadi 50 Orang, Kebanyakan Murid Usia 11 15 Tahun
Kompas dunia | 9 Mei 2021, 17:18 WIBDia meminta warga untuk bekerja sama dan membiarkan ambulan mendapat akses penuh ke lokasi serangan bom.
Foto-foto yang beredar di sosial media menunjukkan tas sekolah anak-anak yang penuh berlumurah darah serta buku-buku pelajaran anak sekolah yang hancur berserakan di jalanan depan sekolah, sementara asap membumbung diatas kawasan tersebut.
Baca Juga: Viral Video Perempuan Memohon Ampun Saat Dihukum Cambuk Taliban di Afghanistan
Salah seorang murid yang berhasil selamat menyatakan, saat ledakan terjadi, murid-murid perempuan berteriak ketakutan. Banyak ceceran darah di lokasi kejadian.
“Saya sedang berjalan bersama teman sekelas saya, kami hendak pulang sekolah saat ledakan itu terjadi,” kenang Zahra (15), yang tangannya patah akibat terkena pecahan bahan peledak.
“Sepuluh menit kemudian, ada lagi ledakan lain. Dan beberapa menit kemudian, ada lagi ledakan lainnya,” ujarnya. “Semua orang berteriak ketakutan. Ada darah di mana-mana, dan saya tidak dapat melihat dengan jelas.” Teman sekelas Zahra yang berjalan bersisian dengannya saat ledakan terjadi, tewas.
Sejauh ini belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom terhadap anak-anak itu, sementara juru bicara kelompok Taliban Afghanistan, Zabihullah Mujahid kepada wartawan mengatakan, hanya kelompok negara Islam ISIS yang mampu melakukan kejahatan sekeji itu.
Baca Juga: Kastaf Gabungan AS: Militer Afghanistan Berpeluang Kepayahan Melawan Taliban Sepeninggal Pasukan AS
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah 2.500 hingga 3.500 tentara Amerika yang tersisa secara resmi mulai meninggalkan negara itu.
Mereka akan keluar paling lambat 11 September. Penarikan itu dilakukan di tengah kebangkitan kembali Taliban, yang menguasai lebih dari separuh Afghanistan.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV