Australia Akhirnya akan Sediakan Penerbangan untuk Bawa Pulang Warganya dari India
Kompas dunia | 7 Mei 2021, 09:59 WIBCANBERRA, KOMPAS.TV - Australia akirnya akan menyediakan penerbangan untuk membawa pulang warganya dari India.
Hal ini dilakukan setelah Pemerintah Australia dikritik keras karena melarang warganya yang ada di India untuk pulang dari sana.
Sebelumnya, Australia mengancam warganya yang bersikeras untuk pulang dengan hukuman penjara dan denda.
Baca Juga: Pemerintah Australia Dituntut Karena Melarang Kedatangan dari India
Pelarangan sendiri akan ditinjau ulang pada 15 Mei, apakah akan diteruskan atau dihentikan.
Namun, hal itu membuat Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendapat kritikan dan kemarahan karena dianggap gagal menolong warganya sendiri.
Morrison pun menegaskan pada Jumat (7/5/2021) bahwa pemerintahannya akan membawa pulang 9.000 warga Australia yang rentan pada pertengahan Mei, dengan tiga pesawat.
Baca Juga: Penggerebekan Bandar Narkoba di Rio de Janeiro, 25 Orang Tewas dan Salah Satunya Polisi
“Pada 15 Mei, kami akan berada pada level untuk memastikan, bahwa seperti yang direncanakan, kami akan dapat melakukan penerbangan repatriasi dari India,” katanya dikutip dari BBC.
Mereka akan lebih dulu dibawa ke fasilitas karantina Howard Springs di sebelah utara Australia, yang sanggup menampung 2.000 tempat tidur pekan depan.
Australia sebelumnya membenarkan larangan tersebut dengan alasan tingginya tingkat infeksi yang terlihat pada pendatang dari India, sehingga dibuat sistem karantina di bawah tekanan.
Baca Juga: Wabah Covid-19 di India Kian Parah, Warga Australia yang Kembali dari Sana Terancam Dipenjara
India menjadi salah satu negara yang mengalami krisis parah pada gelombang kedua Covid-19, dengan mencapai lebih dari 300.000 kasus dilaporkan per hari.
Selain itu, saat ini rumah sakit di India semakin kehabisan oksigen.
Australia merupakan salah satu dari sejumlah negara yang mengirimkan fasilitas medis dan bantuan ke India untuk menanggulangi krisis tersebut.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV