Dianggap Tak Sensitif, Pemerintah China Hapus Unggahan Berisi Ejekan Tragedi Covid-19 India
Kompas dunia | 4 Mei 2021, 02:23 WIBHu Xijin, pemimpin redaksi Global Times yang didukung oleh Partai Komunis, juga mengecam unggahan tersebut dengan mengatakan, “Saya pikir tak pantas bagi akun media sosial institusi resmi atau lembaga berpengaruh China mengejek India saat ini.”
“Mereka seharusnya menjunjung tinggi panji-panji kemanusiaan saat ini, menunjukkan simpati bagi India, dan dengan tegas menempatkan masyarakat China pada landasan moral yang tinggi,” ujar Xijin.
Baca Juga: Krisis Covid-19 di India, Sejumlah Bintang Bollywood ‘Melarikan Diri’ Berlibur ke Maladewa
Tensi sentimen nasionalisme antara kedua negara itu meningkat akibat perselisihan menyoal perbatasan sepanjang 3.380 kilometer di kawasan Himalaya. Sejumlah pihak menilai pertempuran India melawan Covid-19 sebagai kesempatan bagi China untuk meredakan ketegangan dengan tetangganya itu.
“Kami harap semua orang memberi perhatian pada pemerintah China dan opini publik umum yang mendukung perjuangan India melawan epidemi,” kata juru bicara kementerian luar negeri China menyusul penghapusan unggahan-unggahan tak sensitif itu seperti dikutip dari Bloomberg.
Baru-baru ini, Presiden China Xi Jinping mengirimkan pesan belasungkawa pada Perdana Menteri India Narendra Modi, dan menawarkan bantuan bagi India untuk menangani kelangkaan oksigen dan pasokan penting lainnya.
Baca Juga: Bantu Atasi Covid-19 di India, Inggris Kirim 1000 Ventilator
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menyatakan pada Jumat (30/4/2021) bahwa Palang Merah China, pemerintah daerah, LSM, dan perusahaan-perusahaan China tengah berupaya mengumpulkan pasokan yang berkaitan dengan pandemi untuk dikirimkan ke India sesegera mungkin.
Di hari ke-12 pada Senin (3/5/2021), India mencatat lebih dari 300.000 kasus Covid-19 baru, hingga total kasus mencapai hampir 20 juta kasus. Angka kematian melonjak dari 3.417 menjadi lebih dari 215.000, namun para ahli medis meyakini, jumlah yang sebenarnya mencapai 5 hingga 10 kali lipat lebih besar dari jumlah resmi yang tercatat.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV