> >

Filipina Protes Keras Pemblokiran Kapal Patrolinya oleh China di Laut China Selatan

Kompas dunia | 3 Mei 2021, 18:30 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Hubungan antara Filipina dan China tengah memanas akibat konflik di Laut China Selatan. (Sumber: Associated Press)

MANILA, KOMPAS.TV - Pemerintah Filipina memprotes keras terjadinya pemblokiran kapal penjaga pantainya oleh kapal China di Laut China Selatan. Hal ini diungkapkan Departemen Luar Negeri Filipina, Senin (3/5/2021).

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr menggunakan kalimat keras ketika meminta China keluar dari wilayah Laut China Selatan yang diklaim Filipina.

"Apa yang Anda lakukan pada persahabatan kita? Anda seperti anak jelek yang bodoh, yang memaksa mencari perhatian pada pria tampan yang ingin menjadi teman," tulisnya dalam Twitter.

Baca Juga: Filipina Perpanjang Lockdown di Metro Manila dan Empat Provinsi Sekitarnya Hingga 14 Mei

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menolak permintaan China agar Filipina mengakhiri patrolinya di wilayah yang disengketakan.

“Meskipun kami mengakui bahwa kemampuan militer China lebih maju daripada kami, ini tidak menghalangi kami untuk membela kepentingan nasional dan martabat kami sebagai rakyat dengan semua yang kami miliki,” kata Lorenzana dalam pesan video Minggu (2/5/2021) malam.

Dalam insiden terbaru, Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan pihaknya telah memprotes tindakan membayangi, memblokir, manuver berbahaya dan radio yang dilakukan oleh penjaga pantai China dari kapal penjaga pantai Filipina yang melakukan patroli maritim dan latihan yang sah sejak 24 hingga 25 April di dekat Scarborough, di barat laut Filipina.

Kedua negara mengklaim wilayah penangkapan ikan yang kaya, yang secara efektif direbut China pada tahun 2012 dengan mengelilinginya dengan penjaga pantai dan kapal pengintai setelah perselisihan yang menegangkan dengan kapal-kapal Filipina.

Baca Juga: Bantah Sakit atau Sudah Meninggal, Presiden Filipina Rodrigo Duterte Tampil di Depan Publik

Departemen Luar Negeri juga mengatakan pihaknya memprotes kehadiran kapal penangkap ikan dan kapal milisi maritim China yang tak henti-hentinya, ilegal, berkepanjangan dan meningkat di zona maritim Filipina di perairan yang disengketakan.

Mereka menyatakan ratusan kapal China telah ditemukan oleh badan penegak hukum Filipina dari Januari hingga Maret tahun ini di daerah sekitar Scarborough Shoal dan Pulau Thitu yang diduduki Filipina. Wilayah ini disebut orang Filipina dengan nama Pagasa.

Sedangkan Kementerian Luar Negeri China telah meminta Filipina untuk menghormati apa yang disebutnya sebagai kedaulatan China di perairan yang disengketakan dan menghentikan tindakan yang memperumit situasi dan meningkatkan sengketa.

Perseteruan yang meningkat antara Manila dan Beijing dimulai setelah lebih dari 200 kapal China yang dicurigai oleh otoritas Filipina dioperasikan oleh milisi, terlihat pada awal Maret di Whitsun Reef.

Pemerintah Filipina menuntut kapal-kapal tersebut untuk pergi. Filipina kemudian mengerahkan kapal penjaga pantai ke daerah tersebut.

China mengatakan bahwa mereka adalah pemilik terumbu karang di wilayah itu dan saat itu kapal China tengah berlindung dari laut yang ganas.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU