Gerilyawan Suku Karen Rebut Pos Militer Myanmar di Perbatasan Thailand
Kompas dunia | 27 April 2021, 19:03 WIBSekitar 25.000 warga desa telah meninggalkan rumah mereka dan bersembunyi di hutan dan gua, menurut kelompok pemberi bantuan kemanusiaan Free Burma Rangers.
Sebagai balasan, KNLA pun melakukan serangan gerilya terhadap pos-pos militer Myanmar. KNU juga telah memberikan perlindungan bagi para aktivis anti militer yang telah melarikan diri dari kota-kota di Myanmar.
Baca Juga: Tentara Junta Militer Myanmar Diserang Pemberontak Kachin, Ranjau Darat Digunakan
Situasi serupa juga terjadi di Myanmar utara. Suku minoritas Kachin mengklaim telah merebut sejumlah pos militer pemerintahan di kawasan itu.
Suku Karen dan Kachin merupakan dua kelompok minoritas besar di Myanmar yang terus mengupayakan otonomi yang lebih luas dari pemerintah Myanmar selama berpuluh-puluh tahun. Upaya ini kerap diwarnai dengan sejumlah periode konflik senjata dan gencatan senjata.
Gerakan perlawanan melawan junta militer Myanmar yang berbasis di kota telah membujuk kelompok-kelompok gerilya etnis dengan harapan dapat membentuk tentara federal untuk menandingi tentara bersenjata pemerintah.
Pemerintah Persatuan Nasional pararel yang ditunjuk oleh anggota parlemen terpilih yang dilarang menempati kursi mereka oleh militer, telah menunjuk perwakilan sejumlah kelompok minoritas untuk menduduki jabatan kementerian.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV