Sering Tak Berumur Panjang, Sapi Berkepala Dua Ini Miliki Fungsi Organ dan Tanda Vital yang Baik
Kompas dunia | 26 April 2021, 16:36 WIBSKOPJE, KOMPAS.TV - Sapi berkepala dua di sebuah desa kecil di Makedonia Utara menunjukkan perkembangan yang baik dan biasanya tak dimiliki oleh hewan yang bermutasi.
Sapi berkepala dua itu lahir di desa Kravari dekat Kota Bitola di Makedonia Utara.
Warga desa, Vasko Popovski mengungkapkan sapi tersebut lahir dengan dua kepala yang menjadi satu.
Baca Juga: Rover Dewa Perang, Penjelajah Planet Mars Pertama Milik China
Seperti dilansir dari Daily Star, hewan aneh tersebut juga memiliki empat mata, dua hidung, dua mulut dan satu otak.
Ia juga menggambarkan bagaimana dua tengkorak anak sapi tersebut terlihat menyatu.
Biasanya hewan yang bermutasi seperti itu biasanya memiliki waktu hidup yang pendek dan akan mati tak lama setelah lahir.
Baca Juga: Virus Corona Melonjak, Rumah Sakit di Gaza Kewalahan
Namun, sapi ini diyakini bisa selamat mengingat ia lahir sudah lebih dari sepekan lalu, yaitu pada 16 April.
Selain itu, ia mampu berkembang dan menunjukkan tanda vital yang baik.
Baca Juga: Viral Curhatan Murid di Malaysia soal Gurauan Pemerkosaan Berujung Laporan Polisi
Dokter Hewan Sasho Gjorgjievski dari Klinik Hewan Filipov, yang membantu kelahiran sapi itu mengatakan tanda vital dan oragannya berfungsi dengan baik.
“Bisanya hewan yang lahir dengan anomali biasanya jarang berumur panjang,” katanya.
“Semakin berkembang, mereka juga akan berubah dan pertanyaannya adalah dapatkah mereka selamat. Bagaimana pun, belum ada yang bisa diketahui sekarang ini dan kami harap ia bisa hidup lama,” tambahnya.
Baca Juga: Bocah 7 Tahun Ini Koma Usai Dibanting 27 Kali saat Latihan Judo, Pelatihnya Bilang Pura-Pura Pingsan
Ia pun merasa kaget bahwa sapi itu bisa berlaku normal, seperti minum susu dan mulai mengenali makanan.
“Semua itu bekerja dengan hanya satu otak dan kedua mulut menuju oesophagus yang sama,” tuturnya.
“Ketika minum susu dengan satu mulut, mulut yang lain melakukan pergerakan yang sama. Perintah untuk itu datang dari pusat saraf yang sama,” lanjutnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV