Militer India Impor Generator Oksigen dari Jerman di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Kompas dunia | 24 April 2021, 17:50 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - Di tengah lonjakan kasus Covid-19 dan kelangkaan oksigen medis yang dihadapi oleh beberapa negara bagian, Layanan Medis Angkatan Bersenjata (Armed Forces Medical Services/AFMS) India memutuskan mengimpor generator oksigen portabel guna mengatasi krisis oksigen yang sedang terjadi.
AFMS mengimpor 23 generator oksigen portabel dari Jerman dan akan tiba dalam satu pekan.
"AFMS memutuskan untuk mengimpor generator dan kontainer oksigen dari Jerman, di tengah kelangkaan oksigen di rumah sakit selama gelombang kedua Covid-19 di seluruh India," kata juru bicara utama Kementerian Pertahanan India A Bharat Bhushan Babu, seperti dilansir Xinhua, Sabtu, (24/04/2021).
"Dua puluh tiga generator oksigen portabel sedang dikirim melalui udara dari Jerman dan akan ditempatkan di rumah-rumah sakit AFMS yang melayani pasien Covid-19."
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya: Tidak Ada Eksodus Warga India ke Indonesia!
Menurut pihak kementerian, setiap generator memiliki kapasitas untuk menghasilkan 40 liter oksigen per menit dan 2.400 liter per jam.
"Pada tingkat ini, alat itu dapat melayani 20-25 pasien sepanjang waktu. Keuntungan dari generator ini adalah mudah dipindah-pindah. Generator oksigen ini diperkirakan akan tiba di India dalam sepekan," kata kementerian tersebut.
India pada Jumat melaporkan lonjakan harian terbesar di dunia dengan 332.730 kasus baru dan 2.263 kematian dalam kurun waktu 24 jam.
Menurut laporan, hingga saat ini jumlah tersebut merupakan peningkatan tercepat dari kasus dan kematian yang dialami negara mana pun sejak wabah Covid-19 merebak.
Saat ini, India kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Dengan memburuknya pandemi Covid-19 yang masih melanda, rumah sakit di seluruh India telah melaporkan kekurangan pasokan oksigen dan mendesak pemerintah federal untuk mengisi kembali persediaan mereka.
Baca Juga: Sedihnya... RS di India Kebakaran di Tengah Tsunami Covid-19
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV