Potamophylax coronavirus, Spesies Serangga Baru di Kosovo yang Ditemukan Selama Pandemi Covid-19
Kompas dunia | 21 April 2021, 01:13 WIBSelama penelitiannya, Ibrahimi juga memperhatikan bahwa Sungai Lumbardhi I Decanit, tempat spesies serangga itu ditemukan, telah mengalami kerusakan parah selama beberapa tahun terakhir akibat pembangunan pembangkit listrik tenaga air.
Kosovo dan negara-negara Balkan memiliki sejarah panjang segala macam pencemaran lingkungan, mulai dari air limbah yang dibuang langsung ke sungai hingga penggundulan hutan dan salah urus manajemen pembangkit listrik tenaga air.
“Efek (pencemaran) bagi spesies yang hidup di sungai sama dengan efek virus corona bagi manusia,” ujar Ibrahimi.
Baca Juga: Pulau Apung Sampah di Bosnia Bahayakan Lingkungan dan Manusia di Negara-Negara Balkan
Situasi lingkungan secara umum di Kosovo telah memburuk selama beberapa tahun terakhir, dengan kian massifnya pembangunan, lalu lintas dan pencemaran industri, serta upaya pemerintah mempromosikan pembangkit listrik tenaga air sebagai sumber energi alternatif.
“Penggunaan sumber air yang tidak terkendali dan kerusakan pada dasar sungai masih menjadi salah satu bentuk degradasi sumber daya air kita,” demikian bunyi laporan lingkungan Kosovo yang diterbitkan tahun lalu.
“Orang-orang harus memikirkan kembali perilaku mereka terhadap lingkungan, karena serangga-serangga ini merupakan garda terdepan sebelum pencemaran mencapai manusia,” kata Ibrahimi yang berupaya meningkatkan kesadaran akan pencemaran yang terjadi di dasar sungai melalui temuannya.
“Mereka menjadi indikator pertama bahwa ada yang tidak beres pada lingkungan, agar kita bersiap menghadapi pencemaran yang berdampak langsung pada diri kita sendiri.”
Baca Juga: Ada Cerita Lain dari Perpecahan Etnis Serbia – Albania di Kosovo
“Lembaga-lembaga terkait harus mengambil tindakan untuk menghentikan degradasi lingkungan, dan manusia harus mulai mempertimbangkan spesies serangga ini sebagai bagian dari kehidupan mereka,” kata Ibrahimi.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV