> >

Iran Beli 60 Juta Dosis Vaksin Sputnik V dari Rusia

Kompas dunia | 16 April 2021, 02:05 WIB
Iran menyelesaikan kesepakatan dengan Rusia untuk membeli 60 juta dosis vaksin virus corona Sputnik V, demikian laporan kantor berita IRNA seperti dikutip Associated Press, Kamis (15/4/2021). (Sumber: Saeed Kaari/IKAC via AP)

TEHRAN, KOMPAS.TV - Iran menyelesaikan kesepakatan dengan Rusia untuk membeli 60 juta dosis vaksin virus corona Sputnik V, demikian laporan kantor berita IRNA seperti dikutip Associated Press, Kamis (15/4/2021).

Laporan tersebut mengutip duta besar Iran untuk Rusia, Kazem Jalali, yang mengatakan kontrak  "ditandatangani dan diselesaikan" untuk vaksinasi Covid-19 yang cukup untuk menyuntik 30 juta orang.

Jalali mengatakan Iran akan menerima vaksin pada akhir tahun ini.

Pada hari Sabtu, Iran memulai karantina wilayah selama 10 hari di tengah gelombang keempat infeksi Covid-19.

Pihak berwenang Iran memerintahkan sebagian besar toko tutup dan kantor dibatasi untuk sepertiga kapasitas di kota-kota yang dinyatakan sebagai "zona merah" dengan tingkat infeksi tertinggi.

Ibu kota Teheran dan 250 kota besar dan kecil lainnya di seluruh negeri dinyatakan sebagai zona merah.

Mereka memiliki tingkat kepositifan virus tertinggi dan pembatasan paling parah. Lebih dari 85% wilayah Iran sekarang memiliki status infeksi merah atau oranye yang sedikit lebih rendah, kata pihak berwenang.

Baca Juga: Pemimpin Agung Iran Tolak Tawaran Negosiasi Wina,Sebut Tawaran Itu Arogan dan Tak Layak Dilihat

Dalam file foto 17 Desember 2020 ini, para pelayat menghadiri pemakaman seorang wanita yang meninggal karena COVID-19 di sebuah pemakaman di pinggiran kota Ghaemshahr, di Iran utara. Jumlah kematian global akibat COVID-19 telah mencapai 2 juta orang (Sumber: AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Lonjakan infeksi yang parah mengikuti hari libur nasional selama dua minggu untuk Hari Raya Nowruz atau Tahun Baru Persia.

Jutaan orang melakukan perjalanan ke pantai Kaspia dan tempat liburan populer lainnya, pasar yang padat untuk berbelanja pakaian dan mainan baru dan berkumpul di rumah untuk pesta yang melanggar pedoman kesehatan pemerintah.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU