> >

Demonstrasi Anti-Prancis Kian Masif, Kedutaan Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Kompas dunia | 15 April 2021, 23:17 WIB
Unjuk rasa Anti-Prancis kian masif setelah pemimpin Partai Islam Garis Keras PLT, Saad Hussain Rizvi ditangkap. (Sumber: AP Photo/K.M. Chaudary)

“Demonstrasi di negara ini semakin meningkat,” bunyi pernyataan Kedutaan Prancis di laman resminya.

Baca Juga: Toleransi Umat Beragama, Gereja Ini Donasikan Makanan untuk Umat Muslim yang Berpuasa Ramadan

“Dalam konteks ini, dan karena ancaman serius bagi kepentingan Prancis di Pakistan, warga Prancis direkomendasikan untuk pergi dari negara ini untuk semantara waktu,” tambahnya.

Demonstrasi Anti-Prancis semakin memuncak pekan ini setelah Pemerintah Pakistan menahan Pemimpin Partai Islam Garis Keras Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP), Saad Hussain Rizvi.

TLP merupakan pihak yang paling keras menyerukan pemberhentian dari Duta Besar Prancis.

Penangkapan Rizvi dan keputusan Pemerintah Pakistan melarang TLP, membuat ribuan simpatisan dan pendukung Partai melakukan demonstrasi di jalanan Pakistan.

Polisi pun bereaksi dengan menembakkan peluru karet, gas air mata serta Meriam air ke arah kerumunan.

Sebelumnya TLP sempat melakukan demonstrasi massal sebagai protes atas penistaan yang dilakukan Prancis.

Baca Juga: Hina Nabi Muhammad, 3 Orang Dihukum Mati di Pakistan, Terdakwa Keempat Guru di Perguruan Tinggi

Di bawah hukum Pakistan, siapa pun yang bersalah karena menghina Nab Muhammad akan diberi hukuman mati.

Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sheikh Rashid Ahmed pada Rabu (14/4/2021), mengungkapkan negaranya bertekad melindungi kehormatan Nabi Muhammad.

Namun, ia menegaskan langkah yang dilakukan TLP membuat gambaran Pakistan sebagai negara yang radikal.

Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU