Pemimpin Agung Iran Tolak Tawaran Negosiasi Wina,Sebut Tawaran Itu Arogan dan Tak Layak Dilihat
Kompas dunia | 15 April 2021, 03:00 WIB“Anda ingin mengosongkan kedua tangan kami selama pembicaraan itu, tapi kini kedua tangan kami penuh,” ujar Rouhani, merujuk pada pembicaraan kesepakatan nuklir Iran di Wina. Kesepakatan itu hendak membatasi pengayaan uranium Iran hingga tingkat yang memungkinkan Iran membuat senjata nuklir. Sebagai imbalannya, Amerika Serikat (AS) yang kini hendak bergabung kembali setelah mundur pada tahun 2018 di era Presiden Donald Trump, harus mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran.
“60% pengayaan uranium adalah jawaban bagi aksi jahat Anda. Kami memotong kedua tangan Anda, satu dengan alat sentrifugal IR-6, dan lainnya dengan pengayaan uranium hingga tingkat 60%,” tambah Rouhani.
Baca Juga: Iran Janjikan Pembalasan Terhadap Serangan Kapal Militernya, AS dan Israel Diduga Pelaku
Rouhani juga menuding Israel berada di balik serangan sabotase di fasilitas nuklir Natanz.
“Rupanya ini kejahatan yang dilakukan oleh kaum Zionis. Jika Zionis menjahati negara kami, kami tentu akan bertindak,” katanya tanpa merinci.
Di Yerusalem saat memperingati Hari Pahlawan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membalas komentar Rouhani.
“Kita tidak boleh apatis atas ancaman perang dan pemusnahan dari mereka yang hendak melenyapkan kita,” tandasnya.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV