11 Perempuan Ukraina dan 1 Fotografer Rusia Ditangkap Terkait Foto Telanjang di Balkon Kota Dubai
Kompas dunia | 6 April 2021, 22:39 WIBDUBAI, KOMPAS.TV – Polisi Dubai telah menangkap 11 perempuan Ukraina dan seorang lelaki Rusia pada Selasa (6/4/2021) karena terlibat dalam pengambilan foto perempuan telanjang di sebuah balkon gedung pencakar langit di kota itu.
Sebelumnya, viral sejumlah foto dan video yang memperlihatkan sekitar selusin perempuan telanjang tengah berbaris di balkon sebuah gedung di Dubai.
Dubai merupakan tujuan utama para selebgram dan model yang mengisi laman akun media sosial mereka dengan swafoto berbikini dari hotel mewah pinggir pantai di pulau buatan Uni Emirat Arab (UAE) itu.
Namun, citra kota Dubai sebagai tujuan turis asing yang mewah, kerap menimbulkan kontroversi dan bersinggungan dengan aturan-aturan ketat tentang perilaku dan pengungkapan ekspresi publik, yang didasarkan pada hukum Islam atau Syariah.
Baca Juga: Beredar Foto dan Video Cabul Perempuan Telanjang di Balkon, Polisi Dubai Tangkap Sekelompok Orang
Skandal foto telanjang itu terjadi beberapa hari menjelang Ramadan, bulan paling suci dalam penanggalan Muslim, dan saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendarat di Doha, Qatar untuk kunjungan kenegaraan.
Selama bertahun-tahun, Dubai telah mempromosikan diri sebagai tujuan wisata populer bagi orang-orang Rusia yang hendak berlibur. Sejumlah marka beraksara Sirilik bahkan merupakan pemandangan umum di mal-mal utama di Dubai.
Awal pekan ini, polisi Dubai telah menangkap sejumlah orang dengan tuduhan kebejatan publik, menyusul sebuah video yang beredar luas yang memperlihatkan sejumlah perempuan telanjang berpose di sebuah balkon di kota itu di siang hari bolong.
Menteri Luar Negeri Ukraina mengonfirmasi pada Selasa (6/4/2021), 11 perempuan yang ditahan merupakan warga negara Ukraina.
Sementara seorang diplomat Rusia di Dubai membenarkan bahwa fotografer yang memfilmkan para perempuan telanjang itu merupakan warga negara Rusia.
Baca Juga: Canggih! Bandara Dubai Gunakan Biometrik Iris Mata Untuk Kenali Identitas Penumpang
Polisi Dubai menolak untuk mengidentifikasi mereka yang ditangkap. Lebih dari selusin perempuan muncul di video, dan kewarganegaraan perempuan lainnya masih belum diketahui.
Tabloid Rusia, Russian Life, mengidentifikasi fotografer Rusia yang ditangkap sebagai pemimpin perusahaan teknologi informasi di kawasan Ivanovo, kendati perusahaan tersebut membantah keterlibatan dalam foto-foto itu.
Gubernur Ivanovo, Stanislav Voskresensky, meminta Kementerian Luar Negeri Rusia dan duta besar Rusia untuk UAE agar menawarkan bantuan dan dukungan bagi sang fotografer Rusia.
“Kita tidak menelantarkan sesama kita,” tulis Voskresensky di media sosial seperti dilansir dari Associated Press, Selasa (6/4/2021).
Baca Juga: Pemuda Dubai Curi Bayi Unta Demi Hadiah Ultah Pacar Tercinta, Ketahuan, Lalu Keduanya Ditahan Polisi
Ini bukan kali pertama influencer media sosial, amatir dan pro, menarik perhatian yang tak diinginkan di UAE.
Awal tahun ini, ketika Dubai mempromosikan diri sebagai surga pesta ramah pandemi bagi para pelancong yang hendak melarikan diri dari lockdown, seorang bintang televisi menuai kecaman karena memamerkan liburan di tepi kolam renang di Dubai dan membawa pulang virus corona.
Denmark dan Inggris kemudian melarang penerbangan ke UAE karena melonjaknya kasus penularan di negara federasi 7 kerajaan gurun itu.
Meskipun baru-baru ini UAE telah membuat perubahan hukum untuk menarik turis asing dan investor, mengizinkan pasangan yang belum menikah untuk berbagi kamar hotel dan warga untuk minum alkohol tanpa lisensi, sistem peradilan UAE tetap mempertahankan hukuman yang keras untuk pelanggaran hukum kesusilaan publik.
Baca Juga: Kisah Putri Latifa, Putri Penguasa Dubai yang Menghilang Selama Tiga Tahun
Telanjang dan perilaku tak senonoh lainnya, diancam hukuman hingga 6 bulan penjara dan denda 5.000 dirham (atau senilai hampir Rp 20 juta).
Penyebarluasan materi pornografi juga bisa dihukum penjara dan denda yang berat. Sejumlah perusahaan telekomunikasi milik negara telah memblokir akses ke situs-situs web pornografi utama.
Orang asing yang merupakan 90% dari populasi UAE yang berjumlah lebih dari 9 juta jiwa, kerap dipenjara karena komentar dan video yang mereka unggah di media sosial.
Perilaku yang dianggap normal di Barat, seperti berciuman di depan publik, pun, menuai hukuman di UAE.
Polisi Dubai kerap menutup mata akan perilaku para warga asing yang tak sesuai dengan norma dan hukum mereka. Tapi, kali ini rupanya tidak.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV