Inggris Mulai Uji Coba Pertemuan Massal, Berencana Terapkan Paspor Covid-19
Kompas dunia | 5 April 2021, 12:15 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Inggris berencana akan mengkaji beberapa kebijakan yang memungkinkan masyarakatnya untuk kembali melakukan pertemuan massal dengan aman.
Mereka berencana untuk memberlakukan sertifikasi status virus corona agar masyarakat bisa kembali melakukan kegiatan pertemuan massal seperti acara olahraga atau konser musik.
Orang-orang yang akan menghadiri berbagai acara pada bulan April dan Mei, harus melakukan pengujian pada sebelum dan sesudah acara. Uji coba akan mengumpulkan data tentang bagaimana acara itu berlangsung, seperti ventilasi dalam tempat penyelenggaraan acara dan penerapan jarak sosial.
Pemerintah Inggris juga mengembangkan rencana untuk memberlakukan paspor Covid-19 yang akan menunjukkan status vaksinasi seseorang, status positif atau negatif terhadap virus atau apakah orang tersebut telah memiliki kekebalan terhadap virus corona, karena telah terinfeksi virus tersebut dalam enam bulan terakhir.
Baca Juga: Studi di Inggris: Dosis Pertama Vaksin Covid-19 Kurangi Risiko Infeksi hingga 62 Persen
Masalah paspor vaksin telah menjadi topik perdebatan hangat di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat dan Israel. Namun kebijakan ini mendapat kritik, karena memungkinkan adanya diskriminasi terhadap orang-orang dari negara berkembang yang tidak memiliki akses terhadap vaksin.
Puluhan anggota parlemen Inggris, termasuk beberapa dari Partai Konservatif yang merupakan partai PM Johnson bernaung pun menentang rencana tersebut.
Seperti dikutip dari the Associated Press, Menteri Kabinet Michael Gove, yang memimpin satuan tugas dan bertanggung jawab untuk menyusun rencana ini, mengakui bahwa paspor vaksin menimbulkan sejumlah pertanyaan yang perlu diselesaikan sebelum kebijakan ini diluncurkan.
Pihak berwenang di Inggris mengatakan, paspor Covid-19 dapat menggunakan aplikasi atau bisa juga berupa sertifikat kertas bagi mereka yang tidak memiliki akses pada aplikasi digital.
Namun demikian, Menteri Olahraga Inggris Raya Nigel Huddleston menekankan kepada wartawan, bahwa percobaan kebijakan ini hampir pasti tidak akan langsung memberlakukan paspor Covid-19.
Namun mereka akan melakukan pengujian pada sebelum dan sesudah acara yang melibatkan keramaian. Perdana Menteri Boris Johnson diharapkan akan memberikan rincian lebih lanjut tentang paspor virus corona pada hari Senin.
Baca Juga: PM Johnson: Inggris Harus Sangat Waspada Terhadap Kebangkitan Gelombang Ketiga Virus Corona
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memungkinkan pembukaan kembali negara kami, sehingga orang dapat kembali mengadakan acara, wisata, dan hal-hal lain yang mereka sukai seaman mungkin,” kata Johnson seperti dikutip dari the Associated Press.
Para pejabat mengatakan, uji coba kebijakan ini akan dilakukan pada semifinal Piala FA di Stadion Wembley London akhir bulan ini dengan 4.000 penonton di stadion yang menampung 90.000 kursi, dan final acara pada 15 Mei, dengan penonton sebanyak 21.000 orang.
Uji coba lainnya juga akan dilakukan pada Kejuaraan Biliar Dunia di Sheffield, acara klub malam, acara klub komedi di Liverpool dan tiga lomba maraton yang melibatkan ribuan pelari.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV