15 Orang Tewas Dalam Ledakan di Dua Pangkalan Militer dan Kedai Teh di Somalia
Kompas dunia | 4 April 2021, 02:27 WIBMOGADISHU, KOMPAS.TV – Dua ledakan besar yang terjadi secara bersamaan terjadi di dua pangkalan militer Somalia pada Sabtu (3/4/2021). The Associated Press melaporkan pada Minggu (4/4/2021), pihak militer mengonfirmasi bahwa sedikitnya 9 anggota mereka tewas akibat ledakan tersebut. Militer Somalia juga menyebut bahwa pihak penyerang mengalami kerugian besar dengan puluhan anggota tewas. Kelompok ekstremis al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dalam serangan terpisah pada Sabtu malam (3/4/2021), seorang pengebom bunuh diri meledakkan diri di sebuah kedai teh di ibukota Somalia, Mogadishu. Juru bicara kepolisian Saiq Ali Adan mengatakan, bom bunuh diri ini menewaskan sedikitnya 6 orang. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri ini.
Sejumlah warga menyebut, serangan di dua pangkalan militer terjadi di Desa Bariirre dan Awdhegleh di kawasan Lower Shabelle, sekitar75 kilometer di selatan Mogadishu.
Baca Juga: Kelompok Al Shabaab Somalia Serang Dua Pangkalan Militer Pemerintah
Pada media setempat, Jenderal Odawa Yusuf Ragheh, komandan Tentara Nasional Somalia, mengonfirmasi kedua serangan di pangkalan militer itu dilakukan oleh kelompok ekstremis al-Shabab. Namun, katanya, pihak al-Shabab mengalami kerugian besar dengan tewasnya puluhan anggota mereka.
“Mereka bahkan meninggalkan beberapa jenazah komandan mereka yang terbunuh,” tekannya, seraya menambahkan bahwa pasukannya tengah mengejar para anggota al-Shabab yang melarikan diri.
Jenderal Mohamed Tahlil Bihi, komandan pasukan infantri pemerintah Somalia, mengatakan, “Kami kehilangan 9 tentara kami dan 11 lainnya terluka.”
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Somalia Tewaskan 15 orang, Perdana Menteri Baru Somalia Lolos
“Dari pihak al-Shabab, kami berhasil membunuh 60 milisi di satu pangkalan militer dan 17 lainnya di dekat pangkalan militer yang lain,” tambahnya.
Sementara juru bicara al-Shabab, Sheikh Abdulaziz al-Musab menegaskan, kelompoknya berhasil membunuh 47 tentara pemerintah. Dalam sebuah pernyataan di radio Andalus milik kelompok ekstremis itu, al-Musab menyatakan bahwa kedua serangan itu dimulai dengan bom mobil bunuh diri.
Baca Juga: Serangan Kelompok Ekstremis di Ibu Kota Somalia, 24 Orang Tewas
Ada kekhawatiran yang muncul bahwa kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda itu akan menjadi berani seiring krisis politik yang melanda Somalia lantaran Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed berada di bawah tekanan untuk mundur. Pemilu yang sedianya digelar pada Februari lalu juga diundur.
Pada Sabtu (3/4/2021), di Mogadishu digelar pembukaan pertemuan antara para pemimpin pemerintah federal, termasuk presiden, dan para pemimpin dari 5 negara bagian anggota federal. Pertemuan itu rencananya akan membahas rencana Somalia ke depan.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV