AS Tangkap Sepasang Pengantin Baru yang Hendak Bergabung ISIS
Kompas dunia | 4 April 2021, 01:13 WIBBaca Juga: 12 Lokasi Pelatihan Teroris Jamaah Islamiyah Sudah Kirim 66 Orang ke Suriah
Pasukan koalisi yang dipimpin AS berhasil menduduki wilayah terakhir yang sebelumnya dikuasai ISIS di kawasan Suriah dan Irak sekitar dua tahun lalu. Hingga, pendudukan ISIS yang memproklamirkan diri sebagai kekalifahan atas sebagian besar wilayah Irak dan Suriah pun, berakhir. Sejak itu, para milisi ISIS yang tersisa bergerilya di kawasan perbatasan Suriah dan Irak, melanjutkan pemberontakan mereka.
Bradley dan Muthana menikah pada Januari lalu.
Setelah mengunjungi Muthana di Alabama, Bradley mendekati seorang petugas yang menyamar dengan harapan dapat menyelundup di dalam kapal kargo untuk bergabung dengan ISIS. Sang petugas kemudian menghubungkan Bradley dengan seorang fasilitator, yang ternyata merupakan petugas kedua yang menyamar. Bradley kemudian membayar sang fasilitator sebesar USD1.000 (atau setara dengan Rp 14,5 juta) dalam bentuk uang tunai sebagai ongkos perjalanannya.
Baca Juga: Gara-Gara Perempuan ISIS, Selandia Baru dan Australia Berseteru
Kepada sang fasilitator, Bradley mengatakan bahwa ia dan Muthana berencana “berjuang” setibanya di Yaman. Bradley juga menyebut bahwa ia bermimpi telah bersumpah setia pada pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV