> >

Umat Kristiani di Seluruh Dunia Jalankah Ibadah Jumat Agung di Tahun Kedua Pandemi Covid-19

Kompas dunia | 3 April 2021, 00:50 WIB
Umat Kristiani memanggul salib di sepanjang Via Dolorosa menuju Gereja Makam Kudus dalam prosesi Jumat Agung di kota lama Yerusalem, Jumat (2/4/2021). (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

Di Lebanon, umat Kristiani menjalankan ibadah Jumat Agung di tengah lockdown dan krisis ekonomi parah yang diperburuk oleh ledakan besar yang menghancurkan sebagian ibu kota tahun lalu. Bahkan kudapan manis khas Paskah pun kini menjadi sesuatu yang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang.

“Orang-orang bahkan tak membicarakan perayaan,” ujar Majida Al Asaily, pemilik toko kudapan di Beirut.

“Kami belum pernah menyaksikan yang sesulit ini tahun ini, meskipun kami telah dilanda peperangan dan berbagai kesulitan lain sebelumnya.”

Paus Fransiskus memulai Jumat Agung dengan mengunjungi pusat vaksinasi Covid-19 di Vatikan. Pekan lalu, para relawan telah memvaksinasi sekitar 1.200 orang miskin dan kurang beruntung di Roma menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.

Vatikan membeli vaksin untuk memvaksinasi para karyawan Tahta Suci dan keluarga mereka. Vatikan juga memberikan kelebihan vaksin mereka bagi para tunawisma.

Pada Jumat (2/4/2021) malam, alih-alih memimpin prosesi Jalan Salib di Colosseum dengan temaram lampu obor, tahun ini Paus Fransiskus melakukannya di Lapangan St. Peter yang nyaris kosong.

Di Perancis, jam malam yang mulai diberlakukan mulai pukul 7 malam di seluruh negeri memaksa warga menggelar upacara Jumat Agung lebih awal. Prosesi tradisional Jalan Salib yang biasanya digelar pada malam hari, tahun ini dibatalkan. Jikapun diijinkan, gelaran skalanya terbilang jauh lebih kecil.

Gereja katedral Notre Dame yang sempat terbakar hebat beberapa waktu lalu, tidak menggelar misa Jumat Agung tahun ini. Namun, mahkota duri milik katedral Notre Dame akan digunakan di pusat liturgi sementara di gereja terdekat di Saint-German-l’Auxerrois.

Di Spanyol, tak ada gelaran prosesi tradisional untuk kali kedua secara berturut-turut sejak tahun lalu. Gereja-gereja pun membatasi jumlah jemaatnya. Banyak paroki yang menggelar misa secara daring.  

Di Filipina, jalan-jalan tampak lengang dan mencekam. Perkumpulan ibadah dilarang di ibukota Manila dan empat provinsi. Pekan ini, pemerintah Filipina memberlakukan lockdown di kawasan yang dipadati lebih dari 25 juta orang itu di tengah melonjaknya kasus Covid-19.

Filipina sebenarnya sudah mulai membuka sejumlah bisnis untuk menghidupkan perekonomian. Namun, kasus infeksi melonjak lagi bulan lalu, tampaknya karena varian virus baru yang lebih menular, meningkatnya mobilitas publik dan berkurangnya kewaspadaan warga.

Prosesi penyaliban Yesus Kristus oleh sejumlah umat Kristiani untuk merayakan Jumat Agung di Hyderabad, India, Jumat (2/4/2021). (Sumber: AP Photo/Mahesh Kumar A)

Di Kenya, seluruh gereja diperintahkan ditutup sebagai bagian dari pelarangan kerumunan besar untuk mencegah memburuknya penularan. Namun, Joseph Karinga tetap pergi ke gerejanya dan berdoa di luar pintu gereja yang tertutup, di taman dekat patung Bunda Maria.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU