Infeksi Virus Melonjak, PM Belanda Perpanjang Lockdown Selama Tiga Minggu
Kompas dunia | 24 Maret 2021, 03:30 WIBDEN HAAG, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Belanda sementara Mark Rutte mengatakan bahwa infeksi virus corona meningkat dengan cepat di Belanda, Selasa (23/3/2021). Hal ini membuat ia memutuskan untuk memperpanjang lockdown selama tiga minggu lagi.
"Itu adalah kenyataan yang mengkhawatirkan dan menjadi alasan mengapa saat ini kami tidak dapat membatalkan tindakan apa pun. Ini berarti bahwa kami akan memperpanjang lockdown selama tiga minggu, hingga Selasa, 20 April,” ujar Rutte seperti dikutip dari the Associated Press.
Dua minggu lalu, menjelang pemilihan umum yang dimenangkan partainya, Rutte menawarkan harapan kepada warganya bahwa titik kritis sudah terlewati ketika vaksinasi sudah menyebar luas.
Baca Juga: Warga Belanda Protes Jam Malam, Pusat Tes Covid-19 Dibakar Massa
Namun setelah itu, tingkat infeksi malah melonjak, sehingga jumlah pasien di rumah sakit meningkat di Belanda dan di seluruh Eropa.
"Saya mengerti ini mengecewakan. Saya memahami ketidaksabaran, dan kami melihat keresahan di masyarakat, tetapi pada saat yang sama, secara lokal, saya melihat upaya besar dari walikota untuk menjaga ketertiban. Ini penting bagi kita semua dan itu adalah tanggung jawab kita semua. Kita harus melakukan ini bersama," ujarnya.
Sebagai bagian dari kebijakan lockdown, tempat-tempat pertemuan umum seperti bar dan restoran telah ditutup sejak pertengahan Oktober di Belanda. Rutte juga mendesak warganya untuk tidak bepergian ke luar negeri.
Baca Juga: PM Johnson: Inggris Harus Sangat Waspada Terhadap Kebangkitan Gelombang Ketiga Virus Corona
Keputusan Belanda ini datang pada hari yang sama, ketika Jerman juga memperpanjang lockdown selama satu bulan dan menambah aturan pembatasan baru.
Sebelumnya, lembaga kesehatan masyarakat Belanda melaporkan peningkatan 16% kasus positif selama satu minggu terakhir dibandingkan minggu sebelumnya. Selain itu, jumlah kematian dan rawat inap karena Covid-19 juga semakin meningkat.
Infeksi di kalangan anak muda meningkat tajam, dengan peningkatan sebesar 29% pada anak usia 13-17 tahun dan 23% pada anak usia 12 tahun ke bawah.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV