PM Johnson: Inggris Harus Sangat Waspada Terhadap Kebangkitan Gelombang Ketiga Virus Corona
Kompas dunia | 24 Maret 2021, 03:11 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan Inggris harus sangat waspada terhadap potensi gelombang ketiga infeksi virus corona. Hal ini diungkapkannya dalam konferensi pers satu tahun peringatan lockdown di Inggris, Selasa (23/3/2021).
"Kami di Inggris telah memiliki tindakan yang sangat keras di perbatasan kami, termasuk tes wajib bagi siapa saja yang datang ke sini," ujarnya seperti dikutip dari the Associated Press.
Ia melanjutkan, pandemi masih berlangsung di seluruh dunia, sehingga pemerintah Inggris masih bekerja keras untuk menekan laju penyebaran virus.
Baca Juga: Setengah dari Seluruh Orang Dewasa di Inggris Telah Terima Dosis Pertama Vaksin Covid-19
“Sayangnya, pandemi ini belum berakhir di seluruh dunia. Kami berduka atas hilangnya setiap nyawa yang hilang di negara ini. Kami akan terus melindungi semua orang dengan kemampuan terbaik kami. Tapi, Anda tahu, ini belum berakhir,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintahan saat ini menghadapi kesulitan, karena harus menghadapi pandemi yang tidak dihadapi oleh pemerintahan sebelumnya. Salah satu kesulitan yang dialami adalah untuk mengatasi potensi penyebaran virus pada orang tanpa gejala.
“Mungkin satu asumsi keliru terbesar yang kami buat adalah tentang potensi penularan tanpa gejala. Dan itu memang mengatur banyak kebijakan di masa-masa awal atau kesalahpahaman tentang penularan tanpa gejala pasti. Hal ini menyebabkan masalah nyata, yang kemudian kami harus bekerja sangat keras untuk mengatasinya," ujarnya.
Baca Juga: PM Inggris Boris Johnson Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin Astrazeneca
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Petugas Medis Inggris Profesor Chris Whitty mengatakan, pemberantasan Covid-19 dari Inggris dan seluruh dunia adalah sebuah pemikiran yang tidak realistis.
Meskipun saat ini menurutnya Inggris telah memiliki vaksin yang cukup baik, namun vaksin tersebut belum cukup untuk memberantas Covid-19.
“Kita akan tetap memiliki Covid-19 untuk masa depan hingga waktu yang belum bisa ditentukan,” ujarnya.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV