> >

Dalam Waktu Kurang dari Setahun, Erdogan Pecat 3 Gubernur Bank Sentral Turki

Kompas dunia | 22 Maret 2021, 10:52 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers di Ankara, Turki, pada 11 Januari 2021 (Sumber: Xinhua)

ISTANBUL, KOMPAS.TV- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali memecat Gubernur Bank Sentral Turki. Kali ini korbannya adalah Naci Agbal yang merupakan mantan Menteri Keuangan Turki.

Akibat keputusan Erdogan itu, nilai mata uang Turki, lira, anjlok mendekati posisi terendah sepanjang sejarah terhadap dolar Amerika Serikat.

Mengutip dari Reuters, nilai tukar lira merosot lebih dari 16% ke level 8,4 per dolar AS, pada pembukaan perdagangan Senin (22/3/2021) pagi. Sementara pada penutupan perdagangan Jumat (19/03/2021), posisi lira berada di level 7,2185 per dolar AS.

Baca Juga: Erdogan Tarik Turki dari Perjanjian Kerja Sama Perangi Kekerasan pada Wanita

Belum ada pernyataan resmi dari Erdogan terkait alasannya memecat Naci Agbal. Namun, hal itu dilakukan tak lama setelah Agbal kembali menaikkan suku bunga acuan bank sentral.

Saat itu Agbal berpendapat, kenaikan suku bunga bertujuan untuk mencegah inflasi Turki yang mendekati 16%, serta nilai tukar lira yang terus melemah.

Selama hampir 5 bulan menjabat, Agbal telah menaikkan suku bunga sebesar 875 basis poin menjadi 19% dan membuat lira sempat menguat. Kenaikan nilai tukar lira terhadap dolar AS sempat mencapai 15%.

Baca Juga: Terungkap, Atlet Turki Tak Lapor Soal Email NHS di All England - ROSI

Sedangkan suku bunga acuan 19%, merupakan tingkat suku bunga tertinggi di antara negara-negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar di dunia. Sejumlah pihak pun memuji kebijakan Agbal karena dinilai menaikan kredibilitas bank sentral.

Di sisi lain, Erodogan sudah beberapa kali menginstruksikan ke bank sentral agar suku bunga bisa ditekan serendah mungkin.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU