Finlandia Negara Paling Bahagia di Dunia Dipimpin Perdana Menteri Perempuan 35 Tahun
Kompas dunia | 21 Maret 2021, 14:58 WIBHELSINKI, KOMPAS.TV - Finlandia berhasil mempertahankan gelar keempat kalinya berturut-turut sebagai negara paling bahagia di dunia. Bangsa Nordik di Eropa Utara ini duduk di posisi teratas bahkan di tengah pandemi Covid-19 yang mengguncang dunia.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/03/2021), Laporan Kebahagiaan Dunia atau World Happiness Report yang disponsori PBB membuat beberapa alis terangkat ketika pertama kali menempatkan Finlandia di puncak daftar pada 2018: banyak dari 5,5 juta orang di negara Nordik itu menggambarkan diri mereka sebagai kaum yang pendiam, cenderung melankolis, dan lebih suka santuy berada di belakang sorotan.
Apa kuncinya? apa istimewanya Finlandia? bagaimana mereka mengatur diri mereka? inilah keistimewaan mereka.
Finlandia saat ini dipimpin pemerintahan dengan Perdana Menteri perempuan berusia 35 tahun. Artinya, posisi strategis kabinet dipegang perempuan. Hasilnya ya kita bisa lihat sendiri, untuk keempat kalinya menjadi negara paling bahagia di dunia.
Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, baru saja menikah Agustus 2020. Finlandia juga baru saja kembali dinobatkan sebagai negara paling berbahagia di dunia.
Baca Juga: Indahnya Midnight Sun, Fenomena Matahari Muncul Tengah Malam.di Finlandia
Pada Desember 2019, Sanna Marin dinominasikan oleh Partai Sosial Demokrat untuk menggantikan Antti Rinne sebagai Perdana Menteri Finlandia, tetapi Rinne secara resmi tetap menjadi pemimpin partai hingga Juni 2020.
Dalam pemungutan suara yang ketat, Sanna Marin menang atas Antti Lindtman. Mayoritas menteri dalam kabinet lima partainya adalah perempuan, berjumlah 12 perempuan dari 19 menteri pada saat pembentukan kabinet.
Dia adalah kepala pemerintahan perempuan ketiga di Finlandia, setelah Anneli Jäätteenmäki dan Mari Kiviniemi.
Setelah dilantik oleh Parlemen pada usia 34 tahun, ia menjadi perdana menteri termuda Finlandia dan menjadi pemimpin negara bagian termuda sampai Sebastian Kurz mendapatkan kembali gelar pada Januari 2020.
Selama pandemi Covid-19 global pada tahun 2020, kabinet Marin memberlakukan keadaan darurat di Finlandia untuk menghadang pandemi.
Ketika Perdana Menteri Swedia Stefan Löfven tidak dapat menghadiri pertemuan Dewan Eropa pada Oktober 2020 karena pemakaman ibunya, Marin turun tangan untuk mewakili Swedia.
Sebagai imbalannya, Marin meminta Löfven untuk mewakili Finlandia pada pertemuan Dewan akhir bulan itu.
Baca Juga: Seperti Ini Suasana Puasa Ramadhan di Finlandia Saat Wabah Corona
Finlandia unggul karena diam-diam punya layanan publik kelas dunia, tingkat kejahatan dan ketidaksetaraan yang rendah, dan tingkat kepercayaan yang tinggi pada negara dan pemerintah.
Terlepas dari efek pandemi Covid-19 di semua bidang kehidupan, banyak negara dengan peringkat tertinggi dalam hal kebahagiaan secara keseluruhan tetap berada di daftar teratas, menurut Laporan Kebahagiaan Dunia 2021, yang dirilis Jumat, satu hari sebelum Hari Kebahagiaan Internasional.
Laporan tersebut terutama berfokus pada hubungan antara kesejahteraan dan pandemi, yang membuat pengumpulan respons dari seluruh dunia menjadi sangat menantang.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV