Usai Distop Karena Kasus Pembekuan Darah, Sejumlah Negara Eropa Lanjutkan Vaksinasi Astrazeneca
Kompas dunia | 20 Maret 2021, 01:29 WIBSTUTTGART, KOMPAS.TV – Negara-negara Eropa kembali melanjutkan vaksinasi dengan vaksin Astrazeneca mulai Jumat (19//3/2021) setelah selama beberapa waktu sempat menghentikan penyuntikan vaksin tersebut. Associated Press melaporkan, keputusan penggunaan kembali vaksin Astrazeneca ini dikeluarkan, terutama sejak angka penularan dan pasien rawat inap meningkat drastis di banyak negara.
Di Jerman, angka penularan Covid-19 disebut oleh wakil kepala Institus Robert Koch Lars Schaade, “Sekarang meningkat berkali-kali lipat.” Pihak berwenang bahkan memperingatkan bahwa Jerman dapat menghadapi ancaman lockdown lebih ketat kembali pada Paskah mendatang.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Dinyatakan Aman, Jerman Lanjutkan Vaksinasi
Di Berlin, 2 pusat vaksinasi besar kembali dibuka pada Jumat (19/3/2021) agar warga yang jadwal vaksinasinya ditunda, dapat divaksin pada pekan ini tanpa perlu mendaftar lagi.
Penundaan penggunaan vaksin Astrazeneca dalam vaksinasi menanggulangi pandemi Covid-19 ini dilakukan setelah muncul laporan kasus pembekuan darah pada sejumlah penerima vaksin. Ini terjadi meskipun lembaga kesehatan internasional mendesak pemerintahan negara-negara di dunia untuk tetap menggunakannya, dan menyatakan bahwa manfaat vaksin tersebut jauh lebih besar ketimbang risikonya.
Baca Juga: Badan Obat-obatan Eropa: Manfaat Vaksin AstraZeneca Lebih Besar Ketimbang Risikonya
Pada Kamis (18/3/2021), Badan Obat-obatan Eropa (EMA) menyatakan bahwa vaksin Astrazeneca tidak menambah insiden pembekuan darah secara keseluruhan, kendati tidak dapat mengesampingkan kaitan vaksin tersebut dengan sejumlah kecil kasus pembekuan darah.
Baca Juga: Analisis WHO Soal Adanya Penggumpalan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca di Eropa
Langkah ini membuka jalan bagi negara-negara Eropa termasuk Jerman, Italia dan Prancis untuk kembali mulai menggunakan vaksin Astrazeneca lagi.
“Jelas bahwa pencabutan penangguhan bagi kami sungguh melegakan karena kami harus mempercepat program vaksinasi,” ujar Dr. Giovanni Rezza, kepala pencegahan penyakit di Kementerian Kesehatan Italia.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV