Di China, Wanita Ini Ikut Program Hamil, Eh Ternyata Terlahir sebagai Pria
Kompas dunia | 14 Maret 2021, 08:58 WIBCHINA, KOMPAS.TV- Kisah nyata ini benar-benar terjadi di China. Seorang wanita yang identitasnya hanya disebutkan Pingping ternyata terlahir sebagai pria.
Padahal dia tengah mengikuti program hamil yang sudah dilakukannya selama setahun terakhir ini.
Wanita itu disebut memiliki kromosom Y meski mempunyai alat kelamin dan hidup sebagai seorang wanita dan juga menikahi seorang pria.
Kepada South China Morning Post, kejadian ini bermula ketika si perempuan mengalami cedera engkel.
Kemudian, dia menjalani pemeriksaan sinar X. Dari sini lah identitas asli si perempuan tersebut diketahui kalau dia terlahir sebagai seorang pria.
Baca Juga: Kiano Bakal jadi Kakak, Paula Verhoeven Hamil Anak Kedua
Pemeriksaan itu mengungkap mengapa dia tidak pernah menstruasi dan hamil. Dokter di rumah sakit setempat menuturkan, kini Pingping tengah memikirkan untuk mengganti identitas kelamin.
Dilansir Daily Mail Jumat (12/3/2021), Pingping mengalami kondisi yang disebut "kelainan perkembangan seksual 46 XY".
Secara singkat, kondisi itu menjelaskan orang dengan kromosom pria mempunyai alat kelamin yang ambigu, atau terbelakang.
Karena Pingping mempunyai organ kewanitaan, dia tak mempertanyakan gendernya dan tak mempersoalkan jika belum datang bulan.
Saat kecil, ibunya membawanya ke dokter di mana dia diberi tahu perkembangannya mungkin lambat dibanding gadis sebayanya.
Baca Juga: Ibu Hamil dan Balita Keracunan Usai Santap Makanan dari Kegiatan Posyandu
"Semakin saya beranjak dewasa, saya menemukan isu ini cukup memalukan. Jadi, saya tak terlalu memedulikannya," ujar dia seperti juga diberitakan Kompas.com, Minggu (14/3/2021).
Sosok berusia 25 tahun itu baru mengetahui jenis kelaminnya saat dokter memeriksa cedera engkelnya.
Oleh tim medis, Pingping mengetahui dia selama ini tidak punya rahim. Menjelaskan mengapa upayanya untuk hamil selama setahun terakhir gagal.
Namun, Pingping juga tidak mempunyai alat kelamin pria. Dokter menduga organ itu sempat ada tetapi "merosot dan berhenti berkembang".
Baca Juga: Meski Hamil Tua, PSK Ini Tetap Layani Tamu Demi Hidupi 2 Anak Balita Setelah Ditinggal Kabur Suami
Medis juga mengatakan, keluarga Pingping seharusnya melakukan pemeriksaan lebih detil saat dia kecil.
Rumah sakit di China itu menyatakan, mereka kini merawat Pingping tekanan darah tinggi. Namun, dia harus mendapat bantuan profesional terkait kelaminnya.
"Butuh waktu lama membangun peran sosial dan merekonstruksi keluarga, yang tentunya adalah proses menyakitkan," kata dokter ahli kejiwaan setempat.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV